Laporan Tren Pasar Properti Semester 1 2022 : Akses Pendanaan Masih Jadi Kendala Utama dalam Kepemilikan Properti

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Sebagai perusahaan teknologi di bidang properti (PropTech) terbesar di Indonesia, Lamudi.co.id kembali menerbitkan laporan Tren Pasar Properti Lamudi.co.id.

Laporan ini bertujuan mengulas perkembangan dalam industri properti, tren pencarian berdasarkan data first-hand Lamudi.co.id dalam periode Agustus 2021- Mei 2022. 

Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa dalam periode Agustus 2021 hingga Mei 2022 pemerintah telah mengeluarkan dua insentif yakni skema DP 0 persen dan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang berlaku hingga Juli 2022.

Dua insentif ini telah mendorong minat pembelian properti rata-rata hingga 6,3 persen dalam periode 10 bulan berlakunya insentif tersebut.

Dalam siaran pers, Kamis (25/8), Mart Polman selaku CEO Lamudi.co.id mengapresiasi perhatian pemerintah pada sektor properti.

“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pada pemerintah karena kedua insentif telah membantu para pencari properti mendapatkan kemudahan dalam pembelian properti terutama dalam sisi pendanaan. Dalam upaya kami untuk menjadi teman tepercaya bagi semua pencari properti kami akan memastikan bahwa kebijakan tersebut terkomunikasikan dengan baik kepada para pengguna kami agar mereka dapat memanfaatkan insentif tersebut,” terang Mart. 

Lebih lanjut dijelaskan, Tren Pasar Properti Lamudi juga melaporkan bahwa akses pendanaan masih menjadi kendala utama dalam kepemilikan properti.

Hal ini dapat dikarenakan kurangnya pemahaman pencari properti terhadap persyaratan pengajuan KPR seperti pengetahuan  mengenai rumah yang ingin dibeli, kesiapan uang muka minimal dan tenor KPR, pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti. 

Laporan tren pasar properti H-1 2022 Lamudi.co.id mencatat bahwa dalam periode Agustus 2021-Mei 2022 tercatat 47,32 persen dari pengajuan KPR lewat transaksi Lamudi.co.id disetujui oleh bank.

Jika ditelusuri lebih lanjut, mayoritas dari pengajuan KPR yang belum memenuhi syarat  berada pada kategori rumah harga Rp200-Rp600 juta dengan angka penolakan 60,72 persen.

Hal ini menandakan bahwa masyarakat menengah ke bawah masih membutuhkan perhatian khusus terutama dalam segi edukasi literasi finansial.

Ditambah lagi, angka pengajuan KPR dengan skema DP 0 persen memiliki angka penolakan sebesar 57,6 persen.

Oleh karena itu, DP 0 persen meningkatkan aksesibilitas namun bukan satu-satunya solusi untuk masyarakat Indonesia mendapatkan properti impiannya.

“Sulitnya akses pendanaan merupakan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan di sektor properti untuk lebih memainkan peran dalam upaya edukasi publik mengenai  literasi finansial. Lamudi.co.id selalu menekankan pada pentingnya jasa konsultasi tepercaya semua calon pembeli properti agar dapat melakukan langkah investasi properti yang tepat,” kata Mart.

Laporan tren pasar properti Lamudi.co.id juga menunjukkan bahwa dengan adanya preferensi para pencari properti kepada rumah harga terjangkau, para pengguna Lamudi.co.id yang tinggal di Kota besar Jakarta tengah beralih kepada kota-kota satelit di luar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok.

Data Lamudi.co.id menunjukkan bahwa rata-rata harga tanah dijual di Bogor berada pada Rp6,6 juta per meter persegi, Bekasi dengan rata-rata harga tanah Rp9,4 juta per meter persegi, Tangerang dengan rata-rata harga tanah Rp13,8 juta per meter persegi dan Depok dengan rata-rata harga tanah  Rp9,3 juta per meter persegi semakin diminati.

“Sebagai layanan PropTech terbesar di Indonesia kami senantiasa hadir dalam memberikan opsi terlengkap bagi para pengguna kami yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Lamudi.co.id juga ingin hadir bagi semua mitra kami untuk memastikan bahwa kami menjadi bagian dari solusi dari berkembangnya sektor properti nasional,” tutup Mart.

Adapun Riset Tren Pasar Properti H1-2022 adalah laporan yang dikeluarkan Lamudi.co.id dua kali dalam setahun yang bertujuan mengulas tren dan adopsi sikap baru dalam pencarian dan rencana investasi dan pembelian properti dalam periode satu semester.

Data yang dikompilasikan dalam laporan berbekal first-hand data Lamudi.co.id. 

Akses Pendanaandata first-handinsentif pemerintahKepemilikan Propertilamudi.co.idLaporan Tren Pasar Propertiproptechrisetsektor properti
Comments (0)
Add Comment