Jakartakita.com – Milenial adalah calon generasi pemimpin bangsa. Tangan-tangan mereka akan menjadi penentu masa depan Indonesia kedepannya.
Hingga saat ini kaum milenial untuk bekerja di sektor migas (minyak dan gas) masih berprospek. Pasalnya, Indonesia pada tahun 2060 nanti berubah, itu artinya masih ada ruang tahun 2022.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Arya Sinulingga selaku Staf Khusus III Mentri BUMN saat ditemui di acara talkshow BUMN Goes to Campus yang diselenggarakan di Universitas Pertamina, Jakarta, Selasa (10/01/2023).
“Ada ruang 38 tahun itu yang pertama, yang kedua Pertamina bertransformasi artinya bisa mengantisipasi hal-hal yang terjadi, maka Pertamina nga mungkin tiba-tiba hilang begitu saja, kalau tidak mengantisipasi dari sekarang bisa hilang dan sekarang Pertamina sudah ke Energi Terbarukan,” ujarnya.
Arya menjelaskan, berarti ini peluang besar kesana ada Geothermal. Sebanyak 80 persen Geothermal itu punya Pertamina dan belum lagi nanti pakai Surya panel dan lain-lain.
Selain itu, tambahnya, nikel di Petrochemical juga menjadi peluang besar, dan di industri migas peluang besarnya juga tidak akan habis.
“Nanti misalnya mau masuk nuklir bisa aja Pertamina masuk Nuklir kenapa nga? Jadi apa aja bisa oleh Pertamina untuk dilakukan dan masih ada untuk melakukan transformasi perubahan energi,” cetus nya.
Menurut Arya, yang pasti kita sosialisasi kepada BUMN, transformasi BUMN sudah kami lakukan selama tiga tahun dampaknya apa? Karena BUMN itu di samping dia punya pengaruh 30 persen ekonomi Indonesia juga banyak lapangan pekerjaan yang telah dibuka untuk mereka dan baru-baru.
“Dengan diberikan sosialisasi ini kepada mereka bisa tahu nih perubahan apa yang terjadi dengan BUMN, jangan dikira BUMN yang dulu sama dengan BUMN yang sekarang dan suasananya berubah sudah bertransformasi jadi kita perlu sosialisasi seperti itu,” tukasnya.
Acara talkshow BUMN Goes To UPER ini mengangkat tema “Reach Your Dream” dihadiri oleh: Prof. IGN Wiratmaja Puja, Ph.D sebagai Rektor Universitas Pertamina, Fadli Rahman sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Lieke Roosdianti sebagai Direktur Eksekutif FHCI dan Agus Mashud S. Asngari sebagai Presiden Direktur Pertamina Foundation.
Saya berharap jangka pendek ini kita akan buat magang ke BUMN, agar mereka bisa langsung masuk untuk magang di bawah naungan Kementrian BUMN,” pungkas Arya. (Edi Triyono)