Tuduhan Kepada Megawati, Begini Tanggapan Tim Relawan Nasional Ganjar Pranowo

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Z. Leander Ohoiwutun selaku Ketua Tim Relawan Nasional Ganjar Pranowo menyampaikan pernyataan sikap terkait perkara yang sedang ramai di sebagian kalangan masyarakat tentang pidato Megawati Soekarnoputri seolah mendiskreditkan ibu-ibu pengajian.

“Jika dikaji kembali Pidato Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dianggap seolah mendiskreditkan ibu-ibu pengajian, hal ini tentu sangatlah tidak benar,” jelas Leander Ohoiwutun seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (04/3).

Menurutnya, ada dua hal yang harus di garis bawahi :

Pertama, jelasnya, sentilan Ibu Megawati perlu ditempatkan dalam konteks perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya.

“Ibu Megawati ini, tampil sebagai seorang ibu yang ingin menasihati anak-anaknya. Kita semua tahu bahwa Ibu Megawati adalah Presiden Republik Indonesia ke-5, maka ketokohan Ibu Megawati sebagai Perempuan yang pernah memimpin negeri ini tak terlepas dari nalurinya sebagai seorang ibu yang ingin anak-anak bangsa ini sehat dan terlepas dari stigma Stunting yang saat ini tengah gencar-gencarnya diperangi oleh Pemerintah bersama semua elemen Bangsa. Ibu Megawati sebagai Tokoh Bangsa dan Tokoh Perempuan ingin mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya sebagai seorang ibu bagi anak-anak bangsa ini. Perlu disadari bahwa anak-anak yang mengalami hambatan pertumbuhan baik secara fisik maupun mental, kiranya tak terlepas dari perilaku hidup sehat dalam keluarga, tapi juga dari upaya keluarga-keluarga untuk menempatkan perawatan anak, asupan gizi yang baik dan ketersediaan pangan yang cukup dalam keluarga. Dan oleh sebab itu, peran para ibu itu sangat penting untuk mengatur manajemen ekonomi Rumah Tangga dengan baik dan efisien. Sesibuk-sibuknya ibu-ibu dalam berbagai kegiatan di luar rumah seperti Arisan, fitnes atau bahkan Pengajian misalnya, hendaknya tidak membuat urusan rumah terabaikan apalagi sampai anak-anak ditelantarkan. Kondisi tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tumbuh kembang anak yang semestinya memperoleh perhatian ekstra dan kasih sayang yang melebihi kegiatan-kegiatan untuk kesenangan atau rekreasi walaupun sering dibalut dengan topik-topik pengembangan iman mental spiritual. Bahwa pengajian ibu-ibu ditempatkan dalam konteks penguatan kapasitas iman sesuai akidah Islami, hal itu tidak dimaksudkan oleh Ibu Megawati untuk mereduksi nilai rohani yang diperoleh kaum ibu pengajian. Akan tetapi, hal yang sebetulnya ditekankan oleh Ibu Megawati adalah aktivitas ibu-ibu pengajian hendaknya dibarengi dengan perhatian kepada anak-anak secara seimbang dan pengelolaan hidup keluarga yang seharus diurus oleh ibu-ibu. Harap dicamkan baik-baik bahwa Perempuan memiliki peran sangat vital bagi pertumbuhan anak-anak, perkembangan keluarga dan terutama kaum ibu memiliki tugas menyiapkan generasi bangsa di masa depan. Apalah artinya ibu pengajian pintar ngaji, hafal ayat-ayat Al-Quran sampai 36 juz, tapi ketika balik belakang, ada anak yang tergeletak, sakit dan tak terurus karena kurang makan, kurang gizi,” beber Leander Ohoiwutun.

Kedua, lanjutnya, saat Ibu Megawati berpidato – sambutan lebih dulu meminta maaf berulang kali.

“Ini artinya, Ibu Megawati tidak bermaksud menyindir ibu-ibu pengajian tetapi memberikan perhatian. Oleh sebab itu, menurut kami, Relawan Nasional Ganjar Pranowo, hal ini tidak perlu diperdebatkan dan dipersoalkan. Itulah yang menurut Tim Relawan Nasional Ganjar Pranowo, ketersinggungan sekelompok orang, ibu-ibu pengajian sampai melaporkan Megawati itu sebenarnya hanya salah pengertian saja. Tetapi, lebih dari pada itu, upaya mempolisikan Megawati sebetulnya semacam side effect persaingan politik para elit yang mengambil momentum ini untuk menjatuhkan Megawati, seolah-olah Megawati telah menebar rasa kebencian terhadap ibu-ibu pengajian apalagi sampai melecehkan program Pengajian sebagai suatu program peningkatan kapasitas keimanan dan spiritual kaum ibu. Akan tetapi, menurut penilaian kami, Tim Relawan Nasional Ganjar Pranowo, peristiwa pidato Ibu Megawati hendaknya dipetik baik-baik intisarinya untuk dicerna sebaik mungkin, sebagai nasehat Ibu Megawati bagi para ibu-ibu pengajian. Dari pidato Ibu Megawati ini, sebetulnya tersirat perasaan cinta yang begitu besar, lagi mendalam bagi para ibu yang sama derajatnya, memiliki tugas mulia, melahirkan generasi bangsa, pembentuk akhlak dan pengajar kebijaksanaan atau pandangan hidup generasi bangsa yang pada dasarnya tidak bisa dialihkan kepada kaum laki-laki atau bapak-bapak. Inilah yang terpenting dan penekanan pada intisari Pidato Ibu Megawati. Dengan demikian, menurut kami, Tim Relawan Nasional Ganjar Pranowo, upaya memperkarakan Ibu Megawati hanyalah sebuah upaya merebut kesempatan untuk membenturkan Ibu Megawati dengan barisan antitesa Bapak Jokowi,” terangnya lagi.

Lebih lanjut ditambahkan, “Kami berharap, agar suasana kebatinan Bangsa ini menyongsong Pemilihan Umum Legislatif dan Pilpres 2024 tidak akan tergerus oleh upaya rekayasa politik oleh kelompok-kelompok yang ingin mengambil kesempatan dari situasi yang ada untuk memecah belah bangsa ini.”

Ganjar Pranowoibu-ibu pengajianMegawati SoekarnoputripidatopolitikPresiden Republik Indonesia ke-5stuntingTim Relawan Nasional Ganjar PranowoZ. Leander Ohoiwutun
Comments (0)
Add Comment