Jakartakita.com – Perusahaan kecantikan no. 1 di dunia, L’Oreal, menghadirkan para beauty enthusiasts, content creators, dan media dalam acara edukasi skin science yang pertama di Indonesia: Skin University by L’Oréal. Mengupas pengetahuan para pakar Riset dan Inovasi global L’Oreal menjawab pertanyaan dan keraguan Yang sering ditanyakan konsumen, acara ini memberikan pemahaman tentang kulit dan perawatannya.
Martin Crosnier, General Manager Consumer Products Division L’Oréal Indonesia mengatakan, “Sejak didirikan lebih dari satu abad yang lalu pada tahun 1909 oleh ahli kimia Eugene Schueller sains selalu menjadi bagian inti DNA L’Oreal, yang membedakan kami dari yang lain. Komitmen kami terhadap penelitian dan inovasi yang didukung oleh riset berbasis sains telah menjadikan L’Oreal Group sebagai perusahaan kecantikan terbesar di dunia.”
“Menoleh fakta konsumen Indonesia di tengah perkembangan industri kecantikan yang begitu cepat, mereka perlu berhati-hati terhadap informasi seputar produk perawatan kulit, dan akhirnya akan mengikuti rekomendasi dari para beauty influencer yang mereka ikuti.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan, kami memiliki tanggung jawab untuk membantu para content creators dan beauty enthusiasts meningkatkan pengetahuan mereka, sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada rekan-rekan mereka. Skin University by L’Oreal adalah wujud nyata kepercayaan kami terhadap ilmu sains dan prinsip bahwa kamipun bisa tumbuh bersama dengan konsumen kami. Kami juga berharap dapat belajar dari mereka di acara ini,” kata Martin dalam keterangan pers di Jakarta, Jum’at (26/1).
Kelas pertama Skin University by L’Oreal akan difokuskan pada dua topik yang paling sering dicari dan dibicarakan: Skin Brightening dan UV Protection. Untuk menjawab dan mengupas fakta seputar permasalahan ini, Skin University by L’Oreal menghadirkan tim global L’Oreal Research and Innovation bersama dengan seorang dermatologi lokal untuk berbagi wawasan mereka dan meningkatkan pengetahuan para peserta acara.
Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, mengatakan ‘Mempunyai kulit yang lebih cerah adalah dambaan perempuan Indonesia pada umumnya, yang menimbulkan beberapa kekhawatiran, “ada banyak kesalahpahaman tentang bahan brightening dan ekspektasi terhadapnya, yang bisa menggiurkan konsumen untuk mencoba-coba meskipun tidak ada bukti sains-nya. Tentu saja ini menjadi perhatian bagi saya sebagai seorang dermatologi. Selain itu, mayoritas orang Indonesia masih belum rutin menggunakan tabir surya meskipun tahu betapa Pentingnya produk tersebut untuk melindungi kulit mereka, apalagi bagi kita yang tinggal di iklim tropis.”
Pada acara ini, dua brand kecantikan terbesar di Indonesia – Garnier dan L’Oreal Paris – akan menonjolkan keunggulan L’Oreal dalam ilmu sains melalui sesi interaktif dengan para murid.
Divya Agrawal, L’Oréal R&I General Manager mengatakan, “Prinsip riset dan inovasi kami sangat sederhana: setiap produk harus menjawab permasalahan kulit para konsumen dan didasarkan pada ilmu sains yang terbukti. Oleh karena itu, perjalanan inovasi kami membutuhkan konsistensi dalam menari terobosan sains terbaru serta menggali teknologi yang bisa merubah peta inovasi, serta membangun kepercayaan konsumen dengan mengkomunikasikan produk kami secara transparan, tanpa berkompromi dalam hal kualitas, kreativitas, dan keamanan.”
Elisabeth Bouhadana, L’Oréal Paris Global Scientific Director mengatakan, “Misi L’Oreal Paris dimulai dengan demokratisasi pioneering science yang membedakan kami dari yang lain. Formula kami terinspirasi dari prosedur dermatologis yang didukung oleh sains dan formula mutakhir. Produk-produk kami mendapat persetujuan dari para dermatolog independen hanya ketika kita sudah yakin produk tersebut telah titik performa optimal dan tingkat keamanan yang maksimal. Toleransi setiap produk perawatan kulit dievaluasi pada semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif, dan diuji di bawah di bawah kontrol dermatolog dengan minimal 600 aplikasi.
L’Oreal Paris Glycolic Bright Serum, yang sangat populer di Indonesia, adalah salah satu contoh. Kandungan Glycolic Acid-nya telah terbukti membantu menyamarkan sel-sel kulit mati dari permukaan wajah dan mendorong pembentukan sel-sel baru, dimana Niacinamide, salah satu bahan aktif dermatologis lainnya menekan skin inflammation untuk menyeimbangkan dan memperlambat produksi pigmen berlebihan. Sehingga kulit tampak lebih cerah dan menampakkan natural glow nya.”
Selain menciptakan produk yang ampuh maksimal bagi konsumen, Bruno Zavaglia, Garnier Global Scientific & Sustainability Manager juga bercerita bagaimana Garnier memastikan rantai bisnisnya berdampak minimal bagi bumi, salah satunya dengan mengadopsi ilmu Green Science untuk membantu memberikan solusi yang lebih hijau bagi konsumen yang kini semakin sadar dan peduli terhadap keberlanjutan.
“Sejalan dengan komitmen Green Beauty, Garnier telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke
hilir untuk memastikan berkelanjutan di setiap jalur produksi. Salah satu pengembangan kami adalah memprioritaskan Green Science dalam inovasi produk, termasuk produk yang kami luncurkan hari ini, Garnier UV INVISIBLE Serum Sunscreen. Dengan menggunakan Teknologi Air-Lock, Garnier UV Invisible Serum Sunscreen dapat melindungi dan mengunci filter UV yang terpapar pada kulit. Tabir surya ini juga terasa ringan di wajah dan mengandung Vitamin C.” (Edi Triyono)