Jakartakita.com – Olenka kembali menggelar kampanye minat baca bertajuk “Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca Sejak Dini” di SDN Kuningan Barat 01, Jakarta Selatan pada Selasa (27/2/2024). Gerakan ini merupakan edisi kedua setelah acara kampanye minat baca di SD N Kedunghalang 03, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024) lalu.
Pemimpin Redaksi Olenka, Cahyo Prayogo, menyampaikan bahwa anak-anak sekolah dasar merupakan sumber daya manusia (SDM) yang kelak akan mengoptimalkan peluang bonus demografi guna mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu langkah yang perlu dipersiapkan untuk mengoptimalkan peluang bonus demografi adalah memperdalam ilmu, yaitu dengan rajin membaca sejak dini.
“Kelak 20 tahun ke depan anak-anak akan menghadapi momentum bonus demografi dan peluang Indonesia Emas 2045. Salah satu persiapan yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan momentum tersebut adalah rajin membaca karena kesempatan itu tidak akan bisa didapatkan kalau tidak ada persiapan dari segi ilmu,” ujar Cahyo Prayogo dalam siaran pers baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDN Kuningan Barat 01, Jakarta Selatan, Karti Windikusuma, menyampaikan apresiasi kepada Tim Olenka karena telah menggelar Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca Sejak Dini.
“Terima kasih kepada Tim Olenka karena sudah mau berbagi dengan anak-anak di SDN Kuningan Barat 01. Untuk anak-anak, jangan malas membaca karena buku adalah gudangnya ilmu. Dengan membaca, kalian akan semakin bertambah ilmunya, pengetahuannya, dan keterampilannya,” kata Karti Windikusuma.
Kampanye Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca Sejak Dini ini merupakan inisiatif Olenka untuk meningkatkan minat baca anak. Pasalnya, minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah.
Hal itu dibuktikan dari data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001% atau hanya satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.
Selain itu, menurut laporan Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2022, Indonesia meraih skor 359 untuk kemampuan literasi membaca dan berada pada peringkat 71 dari 81 negara.
Salah satu alasan mengapa literasi minat baca di Indonesia masih tergolong rendah adalah kurangnya dukungan keluarga dalam menciptakan budaya di rumah, jadi anak-anak kurang memahami kalau buku dapat menjadi rujukan untuk mendapatkan informasi. Selain itu, sulitnya akses untuk mendapatkan buku yang menarik bagi anak-anak juga menjadi salah satu faktornya.
Nantinya, kebiasaan membaca sejak dini akan berpengaruh pada kemampuan akademis anak. Menurut penelitian, buku bisa membuat anak lebih memiliki rasa empati karena ia terbiasa merasakan dan berpikir apa yang orang lain alami melalui karakter-karakter yang ada di buku.
Kampanye Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca Sejak Dini yang digelar di SDN Kuningan Barat 01, Jakarta Selatan, dikemas dengan beberapa kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan literasi minat baca anak, seperti pengenalan manfaat membaca, mendongeng, bermain games, dan ditutup dengan penyerahan buku bacaan dari hasil donasi yang digalang Olenka.
“Setelah kegiatan ini, semoga anak-anak semakin semangat dan rajin membaca dan semoga acara ini dapat menambah kegemaran membaca pada anak-anak,” tutup Karti.
Maka dari itu, tidak berhenti di sini, Olenka akan terus melanjutkan inisiatifnya menggelar kampanye Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca Sejak Dini di beberapa sekolah lain karena sejatinya #LiterasiButuhAksi. (Edi Triyono)