Jakartakita.com – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada tanggal 28 Mei 2024, melaksanakan pelayanan sosial deteksi dini kanker Retinoblastoma pada 100 anak di bawah usia 3 tahun, dan deteksi dini kanker Serviks kepada 100 peserta di Wilayah Rusunawa Pesakih di Jakarta Barat, sebagai bagian dari pelaksanaan pelayanan preventif kanker.
Dalam siaran pers, Rabu (29/5), Ketua Bidang Umum Yayasan Kanker Indonesia, Penny Iriana Marsetio, mengatakan, “YKI melaksanakan penyediaan layanan preventif melalui deteksi dini Retinoblastoma pada anak dan deteksi dini kanker Serviks dengan metoda IVA, guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanggulangan kanker melalui deteksi dini sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan diri secara berkala.”
Ditambahkan, “YKI mengucapkan terima kasih atas partisipasi lebih dari 100 peserta deteksi dini, baik kategori anak untuk deteksi dini kanker Retinoblastoma, maupun kaum perempuan untuk deteksi dini kanker Serviks. Pelaksanaan deteksi dini kanker ini terlaksana berkat dukungan berbagai pihak mulai dari korporasi seperti PARAGON Technology, Wardah, Pemda DKI Jakarta, praktisi kesehatan serta berbagai komunitas, sebagai upaya penanggulangan kanker secara kolaboratif.”
Di kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI, dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA menjelaskan, “Program deteksi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar tentang kanker serviks dan kanker pada anak terutama Retinoblastoma, sehingga dapat teridentifikasi jika terdapat kejadian kanker Retinoblastoma pada anak di wilayah Rusun Pesakih dan sekitarnya, serta meningkatkan cakupan pelayanan IVA untuk skrining kanker serviks terutama di DKI Jakarta.”
Lebih lanjut dr. Yurni Satria mengutarakan, bahwa hasil deteksi dini terhadap anak yang dicuragai memiliki ciri-ciri Retinoblastoma dibuat rujukan oleh tim Puskesmas.
Demikian pula bagi pasien yang ditemukan IVA positif dilakukan kryoterapi atau dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Adapun sejumlah ahli senior dari YKI dan mitra pendukung turun tangan untuk pelaksanaan deteksi dini kanker anak, yaitu; dr. Anky Tri Rini K Edy Sp.A (K), dr. Endang Windiastuti Sp.A (K), dr Julie Dewi Barliana, SpM(K) dari RSCM Kirana-Jakarta; dokter Spesialis Mata dari RSUD Jakarta Timur, serta dr Yurni Satria MPH (YKI Pusat).
Turut hadir untuk pelaksanaan deteksi dini kanker serviks adalah DR.dr Tofan Widya Utami SpOG(K) dan dr. Kartiwa Hadi Nuryanto SpOG(K).
Diketahui, Kanker Serviks adalah kanker keempat yang paling umum pada wanita. Pada tahun 2018, diperkirakan 570.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 311.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut.
Data dari GLOBOCAN (Global Cancer Observatory), (2020) menyebutkan bahwa terdapat 36.633 (9,2%) kasus baru kanker serviks di Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021), disebutkan bahwa angka kejadian kanker di Indonesia berada pada urutan ke 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23.
Angka kejadian kanker leher rahim/serviks di Indonesia sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
Sekitar 70 persen penderita kanker datang ke sarana pelayanan kesehatan sudah pada stadium lanjut.
Di sisi lain, perilaku masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat juga masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Dampaknya adalah angka kematian karena kanker semakin tinggi.
Padahal kanker bisa diobati bila ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat.
Sementara itu, Yayasan Kanker Indonesia berharap dukungan dan kerjasama segenap unsur masyarakat dalam penanggulangan kanker ke depannya yang penuh tantangan.
Sejak berdiri pada April 1977, YKI terus menjalankan misinya dalam melaksanakan penyediaan layanan promotif, preventif, supportif, serta paliatif – yang didukung oleh Kepengurusan Yayasan Kanker Indonesia dengan 43 orang Pengurus, serta lebih dari 130 YKI Cabang di seluruh tanah air.