Jakartakita.com – Dukungan terhadap pengusulan Sri Sultan Hamengkubuwono II sebagai Pahlawan Nasional semakin kuat. Salah satu bentuk dukungan yang unik dan berbeda kali ini datang melalui konser musik Amal dan lelang sepeda onthel yang pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo.
dr. Ananta Hari Noorsasetya, Perwakilan Trah Sultan Hamengkubuwono II dari Yayasan Vasatii Socaning Lokika, mengatakan bahwa pihaknya akan melelang sepeda klasik Falter buatan Jerman tahun 1948. Sepeda ini pernah dipakai oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo saat menghadiri pameran sepeda klasik beberapa waktu lalu. Hasil pelelangan ini akan dialokasikan untuk mendukungn proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi Sri Sultan Hamengkubuwono II.
” Ya, ini adalah milik saya, dan saya akan melelangnya dalam konser amal di Yogyakarta. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung proses pengusulan Sri Sultan II menjadi Pahlawan Nasional, ucap dr. Ananta saat ditemui awak media di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Selain pelelangan sepeda onthel, konser amal juga akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti musisi, akademisi dari universitas-universitas di Indonesia, dan komunitas sepeda ontel antik. Konser amal ini akan diselenggarakan pada 16 Oktober 2024 di Yogyakarta.
Beberapa artis yang akan tampil dalam konser amal ini di antaranya adalah Goliath Band dan Danil Jose Idol. “Kami sedang berkomunikasi dengan beberapa musisi lain yang mungkin bersedia mendukung perjuangan ini,” tambahnya.
Keluarga Trah Sri Sultan HB II juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Yogyakarta, untuk ikut serta dalam acara ini guna mendukung pengusulan Sri Sultan HB II sebagai Pahlawan Nasional.
Ary Irawan, vokalis Goliath Band, menyatakan kebanggaannya bisa berpartisipasi dalam konser amal ini. “Kami sangat senang mendukung pencalonan Sri Sultan HB II sebagai Pahlawan Nasional. Konser ini akan digelar pada Rabu malam, 16 Oktober 2024, di Yogyakarta,” ungkap Ary.
Ary juga menambahkan bahwa keikutsertaannya dalam konser amal ini didorong oleh rasa kagum terhadap perjuangan Sri Sultan HB II melawan penjajahan Inggris. “Kami ingin menunjukkan bahwa sebagai musisi, kami peduli terhadap sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya yang ada di Yogyakarta,” tutupnya. (Foto: istimewa)