Jebakan ‘Batman’ Ala Marketers
Jakartakita.com : Sobat Jakarta, pernahkah Anda membeli barang yang sebenarnya tidak sedang Anda butuhkan hanya karena barang tersebut sedang diskon? Atau pernahkah Anda tergoda untuk memborong semua barang hanya karena ikut euphoria midnite sale?
Tahukah Anda kalau sebenarnya strategi diskon adalah satu dari sekian banyak strategi marketing yang digunakan oleh produsen agar Anda tetap membeli produk/jasanya? Ada banyak jebakan ‘batman’ ala marketers yang sengaja dibuat sebagai perangkap konsumen untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk produk/jasanya. Sekalipun diberi embel-embel ‘sale’, kalau Anda tidak bijak dalam berbelanja, bisa-bisa malah membuat kantong Anda ‘bolong’.
Berikut adalah jebakan ‘batman’ ala marketers yang patut Anda waspadai:
- Discount up to 70 %
Bagi Anda shopper sejati, kalimat ini bisa membuat Anda menjerit histeris dan langsung kalap berbelanja. Karena Anda mengira semua barang didiskon 70%. Padahal kalimat itu berarti ‘didiskon sampai 70%’, berarti ada barang yang hanya mendapat diskon 10%, 20%, 30%, 50% dan 70%. Tentu saja diskon 70% hanya untuk barang-barang lama, yang harus segera dijual murah untuk menghabiskan stock. Ada baiknya Anda membandingkan harga setelah diskon tersebut dengan harga di tempat lain. Jangan-jangan, harga itu sudah dinaikan terlebih dahulu sebelum didiskon.
- Buy One Get One Free
Strategi ini seolah-olah hendak menggoda Anda dengan penekanan ‘One Free’ alias ‘gratis satu’. Ahai! Jangan lekas percaya dengan rayuan ini! Karena pasti merchants sudah menyiapkan sejumlah persyaratan kalau Anda ingin mendapatkan barang gratis tersebut.
- Midnite Sale
Strategi macam ini selalu mampu mengundang pembeli dalam jumlah sangat banyak dalam satu waktu. Iming-iming diskon hingga 70 % untuk semua produk dalam waktu tertentu, dari jam 21.00 hingga dini hari memberikan sensasi belanja yang berbeda. Karena waktu promo yang singkat, pembeli rela berebutan, dan antri membayar hingga larut malam demi mendapatkan barang diskon yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Hasilnya uang Anda seringkali ludes tanpa bekas dalam sekejap..
- Member Card
Biasanya merchants menawarkan kartu keanggotaan dengan harga tertentu, sebagai imbalannya para anggota berhak mendapatkan diskon tertentu. Padahal diskonnya kalau diteliti tidak seberapa dibandingkan dengan harga kartu keanggotaannya. Dan belum tentu sang anggota akan menggunakan keseluruhan benefit yang ditawarkan. Bisa jadi bukannya untung, Anda malah buntung karena membuang-buang uang untuk member card dan Anda menjadi lebih sering membelanjakan uang untuk sesuatu yang tidak penting.
- Voucher Belanja
Merchant akan memberikan voucher belanja bagi Anda yang terlah berbelanja dalam jumlah tertentu. Biasanya voucher memiliki masa kadaluarsa yang memaksa Anda yang penasaran untuk kembali ke merchant tersebut untuk menukarkan voucher belanja. Biasanya saat menukarkan voucher belanja, Anda malah tergoda untuk membeli barang lain. Akhirnya pengeluaran tak terencana Anda malah bertambah.
- Money Back Guarantee
Janji ini cukup sukses membangun kepercayaan Anda sebagai pembeli, karena adanya jaminan penjual akan bertanggung-jawab terhadap barang-barang yang telah dibeli pembelinya. Penjual menjamin uang kembali juga kualitas barang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Padahal menurut survey, sangat sedikit pembeli yang kembali hanya untuk meminta uang kembali atas barang yang telah dibelinya, apalagi kalau barang tersebut harganya tidak seberapa.
Nah Sobat Jakarta, agar Anda tidak terperangkap dalam jebakan yang sama, sebaiknya pikir berkali-kali sebelum membeli. Pastikan semua barang yang akan Anda beli sesuai dengan skala prioritas, bukan karena jebakan ‘batman’ ala marketers. (Risma)