Dukungan Mengalir, Intensitas Isu dan Program Semakin Berkurang
Jakartakita.com: Hasil riset media monitoring yang dilakukan Indonesia Media Monitoring Centre (IMMC) menunjukkan bahwa para pasangan calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta semakin fokus pada isu-isu tertentu yang menjadi spesialisasinya. Mulai dari isu ekonomi, kesehatan, pendidikan, jalan-transportasi, keamanan, dan lain sebagainya. Demikian disampaikan IMMC dalam rilisnya di Jakarta.
Menurut Muhammad Farid, Direktur Riset IMMC, ini cukup menggembirakan karena akan menjadi faktor penting yang membuat dinamika Pemilukada DKI menjadi berkualitas. “Karena yang difokuskan adalah isu dan program. Jadi, menyangkut sisi kualifikasi, kapasitas dan kapabilitas para pasangan calon,” jelas Farid.
Namun demikian, Farid menjelaskan bahwa hasil riset IMMC secara keseluruhan menunjukkan bahwa proporsi pasangan calon dalam berbicara soal program dan isu relatif menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Jumlahnya menurun dibandingkan riset yang IMMC lakukan bulan-bulan sebelumnya,” tambah Farid.
Saat ini, menurut temuan IMMC, isu yang menjadi primadona di pemberitaan seputar Pemilukada DKI adalah soal dukungan pada masing-masing calon. Secara umum, ada delapan isu yang diklasifikasi, yaitu: isu kampanye, dukungan calon, profil calon, kritikan terhadap calon, kegiatan calon, komentar isu di daerah, dan isu program. Isu tentang dukungan mencapai 27% pemberitaan. Sementara isu program 18% nya. Selebihnya, terbagi ke dalam enam isu lainnya.
Farid mengatakan bahwa semakin kuatnya isu soal dukungan sangat wajar, mengingat hari pemilihan semakin dekat. “Masing-masing calon semakin mengkonsolidasikan basis dukungan politiknya. Pasangan mulai merapatkan barisan politiknya. Mereka hendak mengukur dukungan riil yang dapat mereka raih secara nyata dari berbagai elemen masyarakat. Jadi, menurut kami, saat ini tahapan isu sudah masuk ke level yang paling strategis. Yaitu konsolidasi dukungan,” jelas Farid.
Dari 8 isu pemberitaan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, 25% nya adalah soal dukungan. Sementara pemberitaan soal dukungan untuk pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono mencapai 35%, sama dengan pasangan Hidayat Nurwahid-Didik Rachbini 35%. Sementara pasangan Joko Widodo-Basuki T. Purnama 21% dan Faisal Basri-Biem Benjamin 22%. Hanya pasangan Hendardji- Ahmad Satria yang pemberitaan soal dukungan (20%), dibawah pemberitaan tentang program yang mencapai 23%.
Dari angka-angka tersebut, lanjut Farid, terlihat jelas bahwa masing-masing pasangan mulai konsentrasi pada konsolidasi. Tingginya konsolidasi pasangan Alex-Nono dan Hidayat-Didik menunjukkan sebagai salah satu kandidat kuat kompetitor Foke-Nara, kedua pasangan tersebut mulai memacu ‘adrenalin’ politiknya. Energi basis politiknya mulia dikumpulkan.
Menurut Farid dalam beberapa ke depan, dinamika pemberitaan Pemilukada DKI akan semakin panas dan progresif. Berbagai isu akan muncul. Setiap calon pasangan akan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk melakukan komunikasi publik dan media.
IMMC Jakarta
-Rio Yotto