Rencana Pembangunan Transportasi Terintegrasi di Jakarta
Jakartakita.com : Penataan transportasi di Ibu Kota terus dilakukan. Setelah mencanangkan penataan bus ukuran sedang, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk melanjutkan proyek monorel yang terhenti sejak tahun 2007.
Proyek yang menelan dana investasi Rp 12 triliun itu akan dibiayai dengan skema pendanaan 20-30 persen berasal dari pemerintah pusat dan Pemprov DKI. Sementara sisanya, menurut rencana, ditutup dari pinjaman melalui kredit perbankan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok menegaskan pembangunan monorel di Jakarta akan tetap akan terintegrasi dengan busway dan Mass Rapid Transit (MRT). Selain itu, pembangunan monorel juga akan terintegrasi dengan pembangunan apartemen murah dan sederhana terpadu dengan puskesmas dan pasar di sepanjang kawasan.
Basuki telah menggelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT LEN (Lembaga Elektronika Nasional), PT INKA (Industri Kereta Api), PT Telkom, PLN dan lainnya. Pertemuan itu terkait megaproyek transportasi massal berbasis rel.
PT Adhi Karya Tbk sebelumnya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorel. PT Adhi Karya memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail. Namun, karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair, PT Adhi Karya memilih untuk hengkang di proyek kerja sama itu.
PT Adhi Karya Tbk siap melanjutkan proyek monorel Jakarta yang sudah lama mangkrak. BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini berencana membentuk konsorsium baru bernama Jakarta Link Transportation untuk menggarap proyek tersebut dengan menggandeng PT PLN untuk penyediaan listrik untuk monorel.
Adhi Karya juga telah merombak desain awal yang semula merupakan proyek Jakarta Monorel. Panjang monorel yang dalam desain awal hanya 13 kilometer (km), kini direvisi menjadi 14,6 km. Perubahan desain dilakukan berdasarkan kajian engineering. Nantinya, semua stasiun monorel akan menjadi feeder untuk moda transportasi yang lain seperti mass rapid transit (MRT), transjakarta, dan kereta bandara dengan Stasiun Dukuh Atas sebagai sentral.
Menurut rencana, Adhi Karya ingin membangun monorail dengan kapasitas 77.500 orang per arah per hari serta berkapasitas 200 orang per gerbong. Feeder yang akan dibangun sekitar 16 stasiun unit mulai dari Tanah Abang, Grand Indonesia, Dukuh Atas, Four Season Kuningan berputar ke SCBD melewati jalan Satrio, Bendungan Hilir, Istora, Senayan dan Palmerah. Adhi Karya pun telah mengusulkan tarif Rp 10.000 per penumpang untuk menikmati layanan transportasi yang terintegrasi tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan proyek ini sudah bisa dinikmati warga Jakarta dalam jangka waktu 3 tahun ke depan. Diharapkan proyek ini menjadi solusi transportasi di Jakarta. (Risma)