AJB Bumiputera 1912 Gelar Program Edukasi Literasi Keuangan di 14 Kota
Jakartakita.com – Berdasar hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang tahun 2013, sektor perbankan memegang peran dominan untuk tingkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, tingkat literasi keuangan Indonesia masih terbilang rendah, hanya sekitar 21,84% (lebih rendah dibanding negara tetangga) masyarakat yang memahami tentang Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Jika dibiarkan, masyarakat dapat mengambil keputusan keuangan yang kurang tepat dan berdampak pada kestabilan sistem keuangan.
Menyikapi hal tersebut, sejak 28 April 2014 lalu, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menggelar program Edukasi Literasi Keuangan dengan tagline “SIKAPI Uang dengan Bijak”, dengan menggunakan fasilitas Mobil Literasi Keuangan (SiMOLEK) yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami mengerahkan pegawai Bumiputera di 14 kota ini untuk menyukseskan sosialisasi SIKAPI uang dengan bijak ini,” ujar Prasetya M. Brata, Direktur AJB Bumiputera 1912.
Program Edukasi Literasi Keuangan ini merupakan bagian dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang diluncurkan oleh OJK pada Januari 2014 lalu. Program ini dijalankan bersama antara OJK dengan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Asuransi Bumiputera sebagai bagian dari industri keuangan di Indonesia, tak ketinggalan mengambil peran dalam kegiatan ini.
“Dengan adanya sinergi dalam hal strategi literasi, peran lembaga jasa keuangan dapat lebih dimaksimalkan. Edukasi dapat dilakukan secara simultan dengan menyasar masyarakat secara lebih luas. Asuransi Bumiputera dalam hal ini fokus pada edukasi literasi keuangan di bidang asuransi di diseluruh kota yang terdapat SiMOLEK, dengan jadwal yang sudah ditetapkan,” jelas Prasetya.
Saat ini total minimal sudah 2.000 orang dari masyarakat di seluruh Indonesia dan masih terus bertambah yang telah teredukasi melalui aktifitas ini. Beberapa kota yang disinggahi mobil SiMOLEK mulai 28 April hingga 4 Mei 2014 antara lain Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, dan Manado. Sebagian mobil SiMOLEK juga akan beroperasi di kegiatan Car Free Day (CFD) masing-masing kota, misalnya di Jakarta, Pekanbaru, dan Surabaya.
“Harapan kami dengan semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, maka pengelolaan keuangan pribadi maupun keluarga juga akan semakin optimal, dan yang pasti akan memperkuat kondisi perekonomian bangsa ini,” pungkas Prasetya.