Lewat Akuisisi, Aberdeen Resmi Berinvestasi di Indonesia
Jakartakita.com – Aberdeen Asset Management Asia Limited (AAMAL) pada hari Rabu (10/12) di Jakarta, secara resmi mengumumkan berdirinya PT Aberdeen Asset Management sebagai manager investasi dalam negeri yang berlisensi penuh.
Pengumuman ini menindaklanjuti persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas akuisisi AAMAL terhadap 80% saham PT NISP Asset Management (NISP AM) dari PT NISP Sekuritas pada bulan September 2014 lalu. Kementerian Hukum dan HAM telah menyetujui perubahan nama perusahaan pada tanggal 3 Desember 2014 lalu.
Sigit Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management dalam siaran pers yang dirilis Rabu (10/12) mengatakan, pergerakan bisnis AAMAL ke Indonesia merupakan tanggapan atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat dinamis dan meningkatnya kemakmuran masyarakat. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat atas investasi, perusahaan yakin bahwa masyarakat akan semakin tergerak untuk berinvestasi ke aset yang berisiko.
“Perusahaan juga meyakini bahwa kedekatannya dengan pemilik dan budaya yang dimiliki NISP AM memegang peranan penting untuk kesuksesan ekspansi bisnis Aberdeen ke Indonesia,” kata Sigit.
Sebagai informasi, sebelum akusisi, NISP AM telah memiliki antara lain 12 reksadana terbuka dan 8 reksa dana terproteksi, dengan total dana kelolaan sekitar US$ 300 juta. Setelah perubahan nama–nama produk ini nantinya disetujui, AAMAL berencana untuk menyesuaikan jenis-jenis produknya.
Dengan akuisisi ini, PT Aberdeen Asset Management kini bergabung dengan jaringan global yang tersebar di 23 negara dengan dana kelolaan sebesar US$520 miliar.
Aberdeen Group telah berinvestasi di Indonesia dari luar negeri sejak lama. Investasi pertamanya dimulai sejak akhir tahun 1980-an. Sampai saat ini, Aberdeen Group telah berinvestasi sebesar US$ 2,73 miliar di saham-saham Indonesia dan US$ 1,47 miliar di obligasi, mewakili klien-kliennya dari seluruh dunia, baik retail maupun institusional (berdasarkan data sampai akhir Oktober 2014). Angka tersebut termasuk produk Aberdeen Indonesia Fund yang terdaftar di NYSE, dengan aset sebesar US$95 juta.