Bisnis Merosot, Samsung Bekukan Gaji Karyawan Tahun Ini
Jakartakita.com – Perusahaan teknologi top Korea Selatan, Samsung Electronics Co, memutuskan untuk membekukan gaji karyawan untuk tahun 2015, selama periode tertentu.
Hal tersebut dilakukan perusahaan sebagai bentuk strategi dalam mengelola anggaran, akibat dari penurunan bisnis Samsung dalam beberapa kwartal terakhir.
Seorang pejabat Samsung memastikan bahwa perusahaan berencana untuk memperbaiki gaji tahun ini, meskipun insentif kinerja secara keseluruhan, yang tergantung pada keuntungan, tidak akan terpengaruh.
“Memang benar bahwa manajemen dan karyawan telah mencapai kesepakatan mengenai penentuan upah,” kata seorang juru bicara perusahaan, seperti dilaporkan Yonhapnews, Kamis (26/2).
Sumber perusahaan lain mengatakan, keputusan itu disebabkan oleh ekonomi China yang melambat dan yen Jepang yang melemah, yang membuat suram perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor seperti Samsung.
Tindakan penghematan ini bukan yang pertama dilakukan Samsung. Tahun lalu, Samsung memutuskan untuk merumahkan sekitar 30 persen karyawan divisi mobile-nya.
Di sisi lain, laporan keuangan Samsung di kuartal terakhir menunjukkan hasil yang relatif mengecewakan. Laba Samsung di tahun 2014 turun 23,2 persen dibandingkan pada periode tahun sebelumnya. Sementara divisi mobile-nya mengalami penurunan laba operasional sebesar 64 persen di kuartal empat 2014 lalu.
Samsung sangat bergantung pada bisnis smartphone-nya untuk mencari untung. Sementara itu, produk Samsung seperti terjepit, karena ditekan produk smartphone asal China di segmen low-end dan produk Apple di segmen high end.
Perusahaan itu berharap dengan peluncuran dua smartphone barunya awal Maret nanti, yaitu Galaxy S 6 dan S6 Edge, keuntungan perusahaan bisa terdongkrak.