Konser Metal “Brutalize in the Darkness” Di Cekal
Jakartakita.com – Konser musik metal bertajuk “Brutalize in the Darkness” yang akan diselenggarakan pada 10 Mei 2015 terancam batal terselenggara. Pasalnya, Ki Gendeng Pamungkas, yang sudah sering menyelenggarakan acara – acara musik underground itu sedang di cekal oleh banyak orang.
Kemeriahan acara metal ini pun pupus dikarenakan Ki Gendeng pada Senin (9/3/2015) menuliskan status yang bernada racist pada akun Facebook nya, dan status tersebut dihapus oleh Ki Gendeng pada (10/3/2015), namun sayang, meskipun sudah dihapus, screen shot dari tulisan yang mengandung isu racist tersebut sudah tersebar luas di tengah pengguna social media Twitter.
Bunyi tulisan yang sudah dihapus tersebut adalah, “ada 50 kaos anti – (ras tertentu) untuk kalian dan akan diserahkan pada 10 Mei 2015 di Stadion Pajajaran Bogor, kabar ini akan dihapus 10 Maret 2015” membuat banyak orang marah. Selain mengamuk di Social Media, netizen pun mengutuk keras penulisan status dengan aksi rasial tersebut.
www.change.org pun akhirnya membuat petisi penolakan konser musik metal yang diadakan di kota hujan tersebut. Tercatat hingga Jumat (13/3/2015) jumlah partisipasi dari petisi tersebut sudah mencapai jumlah 3.423 orang.
Donny Anggoro, pencetus dari petisi tersebut mengutuk aksi rasial KGB dan menuntut agar KGB diseret ke pihak berwajib dan dipidanakan. “Agar dia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya karena telah meracuni anak – anak muda generasi bangsa dengan menyebar kebencian dan pesan bernada racist”, tandas Donny.
Grup musik yang akan tampil diacara tersebut pun dikabarkan mengundurkan diri dari konser tersebut. Mereka adalah, Burger Kill dan Down for Life. Melalui akun masing-masing grup band tersebut menyatakan pengunduran diri mereka.
Dalam akun twitter Burger Kill menulis “Maaf kami tidak ikut dengan pergerakan anti ras tertentu, Metal yang kami percaya adalah yang tidak perduli dengan ras dan latar belakang siapapun itu,” pada Rabu (11/3/2015).
Nasib konser bertiket Rp 25 ribu itu pun sampai saat ini belum jelas, apakah tetap akan dilanjutkan atau tidak. Karena hingga hari ini KGB belum menyatakan pertanyaan resmi terkait kasus rasial yang sedang menimpa dirinya tersebut.
Jelas jika konser ini dibatalkan, para pendukung fanatik dan juga grup band black metal asal Belanda, Gorgoroth pasti akan kecewa berat, karena band yang terbentuk pada 1992 ini baru pertama kali datang ke Indonesa.