Take a fresh look at your lifestyle.

Arah Industri Telko Bergeser Kearah Digital Company

0 1,314

Tiket Pesawat Murah Airy

aplikasi internet
foto : istimewa

Jakartakita.com – Terus berkembangnya teknologi informasi yang ditandai dengan bertumbuhnya bisnis konten dan aplikasi internet, mengakibatkan terjadinya perubahan arah industri telekomunikasi yang bergeser ke arah Dico (Digital Company), yang akan menjadi penghubung secara network dan platform, untuk melayani masyarakat dalam konteks digital.

“Digital Company berarti industri telekomunikasi akan menyediakan berbagai platform untuk segala kebutuhan digital,” kata VP Teknologi dan Sistem Telkomsel, Ivan Cahya Permana, di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Ia mencontohkan, misalnya pasar konten seperti Itunes dan Google App, selain itu platform untuk e-commerce, platform untuk transaksai finansial, seperti pembayaran lewat elektronik Apple pay dan lain sebagainya.

Sedangkan layanan untuk telekomunikasi tradisional seperti telepon (suara) dan pesan tulis (sms) akan bergeser pula dan akan menjadi aplikasi yang berjalan di atas infrastruktur broadband.

Related Posts
1 daripada 6,687

“Contoh Apple dengan i message dan face time, Blackberry dengan bbm dan call, line messeging dan call, whats app (WA), tidak lagi telpon dan sms seperti sebelumnya,” jelasnya.

Diperkirakan, potensi bisnis konten dan aplikasi internet ini pun sangat besar, yaitu bisa mencapai Rp 80 triliun per tahun.

Namun demikian, besarnya potensi bisnis konten tersebut di Indonesia, terhambat oleh sejumlah masalah. Di antaranya akses mendaftar aplikasi yang rumit dan berbelit.

“Misalnya kalau mau buat konten di Telkomsel, belum buat sudah diminta nomer NPWP-nya, KTP nya, rumit. Kalau kita mau buat di Google atau Apple, tinggal klik-klik saja jadi lebih mudah dan ramah,” katanya.

Karena itu, lanjut dia, banyak para pembuat konten aplikasi Indonesia yang memilih masuk dalam ceruk pasar Google atau Apple, karena lebih ramah terhadap mereka.

Akibatnya Apple dan Google yang lebih diuntungkan karena meraup pendapatan dari pasar Indonesia yang lebih besar.
 

Tinggalkan komen