Take a fresh look at your lifestyle.

Rumah di Jaka Permai – Bekasi Selatan Ini, Penuh Dengan Cerita Misteri. Seperti Apa?

3 12,026

Tiket Pesawat Murah Airy

Foto: Liputan Jakartakita.com
Foto: Jakartakita.com/Jessi

Jakartakita.com – Sekilas jika dilihat rumah ini nampak seperti rumah gadang. Namun banyak cerita misterius pada rumah yang berada di Jalan Kenanga Raya, Perumahan Jaka Permai, Bekasi Selatan ini. Letaknya persis dibelakang Mesjid Al–Azhar, Anda bisa masuk melalui gapura depan, di samping Super Indo, atau bisa juga dari samping Mesjid dan Taman Kanak–Kanak Al–Azhar, lalu masuk ke Jalan Cendana Raya.

Rumor yang berkembang di sekitar warga Bekasi Selatan ini, membuat penasaran tim Jakartakita.com, dan akhirnya menginvestigasi kebenaran apakah rumah ini memang berhantu atau hanya sekedar cerita rumor mistis turun temurun saja.

Rumah ini berdiri di tanah seluas 200 meter persegi dan memiliki halaman yang cukup luas, hampir 800 meter persegi. Ada sekitar enam buah pohon beringin tua yang mengitari rumah ini. Ketika malam tiba, maka jalan masuk ke Jalan Kenanga Raya akan diportal dan ditutup untuk umum. Satu-satunya akses masuk untuk warga saja, yaitu melalui Jalan Cendana Raya. Itupun  kalau ada yang berkunjung, maka akan berhadapan dengan penjaga keamanan setempat.

Ada beberapa warga Bekasi yang penasaran untuk berkunjung dan masuk pada malam hari, namun mereka mengaku tidak kuat berlama–lama berhenti di depan rumah tersebut.

“Kepala jadi terasa berat, dan tengkuk belakang leher jadi pegal–pegal,” ungkap Jodi, salah seorang warga perumahan Galaksi, Bekasi Selatan, yang pernah nekat berkunjung ke Jalan Kenanga Raya bersama temannya pada malam hari.

Related Posts
1 daripada 1,517

Ketika ditelusuri oleh tim Jakartakita.com ke salah seorang tetangga, Fredi (48) yang rumahnya berjarak sekitar 10 meter dari rumah ini, mengaku bahwa ketika malam menjelang, sekitar pukul 23:00 – 02:00 dini hari, maka akan terdengar sayup–sayup orang yang sedang memainkan alat musik akordion. Terkadang terdengar alunan tembang melayu dari rumah itu, walaupun tidak ada orang yang tinggal di rumah tersebut. Fredi sekeluarga pun mengaku sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Beda lagi pengakuan dari penjaga keamanan setempat, bernama Supandi (54) yang sudah menjadi penjaga pos keamanan sejak tahun 1998 di wilayah tersebut. Ia mengungkapkan, rumah itu sudah ada disana sejak tahun 1980-an, dan pemilik rumah sudah hijrah ke luar negeri, dan tidak diketahui keberadaannya sampai saat ini.

Kini hanya ada pesuruh yang sering datang ke rumah tersebut setiap pagi untuk membersihkan dan memperbaiki jika ada yang rusak. “Orangnya sangat tertutup, sehabis membersihkan dia biasanya langsung pulang, tanpa sepatah kata apapun,” ujar Supandi.

Ditambahkan, kalau Ia sering merasakan hal–hal yang janggal dan aneh ketika melewati rumah gadang tersebut ketika nge-ronda saat tengah malam. Ia sering disapa oleh suara wanita, dilempar batu, dan mendengar alunan lagu melayu. Namun ketika dicari tidak ada siapapun disitu. Sejak kejadian tersebut, Supandi mengaku tidak pernah lagi melewati rumah itu diatas jam 9:00 malam.

Lain lagi cerita seorang warga yang sudah lama tinggal di daerah tersebut, yang bernama Untung (68). Ia mengaku, ketika tahun 1970-an tempat yang sekarang menjadi perumahan Jaka Permai, dulunya adalah ladang pohon karet. Konon katanya banyak dijumpai mayat korban pembunuhan di daerah tersebut, khususnya di area yang sekarang menjadi rumah gadang itu.

Rumor ini berkembang begitu saja hingga saat ini, namun kembali lagi ke diri kita masing–masing tentunya, percaya atau tidak percaya akan hal–hal mistis tersebut.

Tim investigasi pun akhirnya pulang dengan mengantongi kisah–kisah yang masih menjadi misteri.

Tunjukkan Komen (3)