Ini Dia, 9 Tempat Rekreasi Sejarah Paling Menarik di Jakarta Barat
Jakartakita.com – Tempat rekreasi di Jakarta Barat didominasi oleh museum dan wisata sejarah, mungkin terdengar membosankan. Namun jangan salah, banyak hal-hal menarik yang bisa anda dapatkan di museum, selain itu juga bisa menambah pengetahuan anda tentang sejarah bangsa Indonesia.
Berikut ini beberapa tempat rekreasi di Jakarta Barat yang bisa anda kunjungi:
1. Glodok (China Town)
Romantisme Pecinan di tengah gedung-gedung bertingkat di Ibu Kota sangat menarik untuk dikunjungi. Di sini anda dapat melihat dengan jelas bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas China.
Di kawasan ini Anda juga dapat menemukan berbagai barang yang murah dan unik. Barang-barang yang dapat dibeli di daerah ini yaitu elektronik, DVD, sayuran, pernak-pernik China, obat-obatan tradisional, mainan, aksesoris, kacamata, makanan, minuman, alat-alat jahit, dan lain-lain.
Hal unik yang ada di sini yaitu anda akan melihat beberapa orang masih menggunakan sempoa untuk menghitung di era kalkulator ini.
2. Museum Sejarah Jakarta
Dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah atau Museum Batavia merupakan sebuah museum yang berlokasi di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Bangunan ini dulu adalah sebuah Balai Kota (bahasa Belanda: Stadhuis) yang didirikan pada tahun 1707-1710 melalui perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn.
Objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti.
Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.
3. Kota Tua Jakarta
Diberi julukan “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” di abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama disebut sebagai pusat perdagangan di benua Asia karena lokasinya yang strategis dan kaya sumber daya.
Di Kota Tua Jakarta, Anda dapat menyewa sepeda onthel untuk berkeliling kota tua ataupun untuk berfoto-foto.
Sangat banyak tempat menarik yang dapat Anda sambangi saat berkunjung ke Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Taman Fatahillah, Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan lain sebagainya.
Cobalah untuk datang ke Menara Syahbandar (Uitkijk Post). Dari atas menara ini, Anda dapat menikmati keindahan Kota Tua dari ketinggian. Di Kota Tua Batavia Anda juga dapat mengunjungi café yang menawarkan aneka menu makanan klasik.
4. Museum Wayang
Di sekitar Kota Tua Jakarta, anda bisa menemukan Museum Wayang yang terletak di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Jakarta Barat. Di museum ini anda bisa menjumpai koleksi wayang yang mencapai 5.147 buah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sebelumnya museum ini memiliki arsitektur neo renaisance tapi kemudian direnovasi pada tahun 1938 agar sesuai dengan arsitektur khas rumah Belanda.
5. Museum Arsip Nasional
Pada awalnya, gedung yang digunakan sebagai Museum Arsip Nasional adalah bekas tempat tinggal gubernur jenderal VOC Reiner de Klerk yang dibangun pada abad 18. Kemudian, pada tahun 1925 gedung ini digunakan sebagai gedung arsip pemerintah Belanda maupun pemerintah Republik Indonesia. Saat ini, Museum Arsip Nasional dikelola oleh yayasan dan berlokasi di Jalan Gajah Mada Jakarta Barat. Museum ini dikelilingi oleh taman penuh bunga yang dijadikan masyarakat sekitar sebagai sarana umum.
6. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik berlokasi di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang persisnya terletak di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memamerkan keramik lokal dari beragam wilayah di Tanah Air, dari masa Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari beragam negara di dunia.
Pada mulanya, gedung tersebut digunakan oleh pemerintah Belanda sebagai kantor peradilan atau kehakiman. Kemudian digunakan oleh pemerintah Jepang sebagai barak militer dan gudang perbekalan tentara. Pada akhirnya gedung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Gedung Balai Seni Rupa dan pada tahun 1990 berganti nama menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
7. Toko Merah
Toko Merah berada di kawasan Kota Tua. Sesuai namanya, Toko Merah memiliki bangunan yang berwarna merah. Dahulu gedung ini digunakan sebagai tempat tinggal salah satu Gubernur Jendral VOC. Nama Toko Merah muncul pada saat seorang keturunan China menggunakan bangunan ini pada tahun 1851 untuk dijadikan sebuah toko.
Toko Merah sebenarnya adalah bangunan kembar satu atap dengan dua pintu utama yang berukuran tinggi besar dengan fanlight yang menyatu di atasnya. Walau bangunan ini kuno namun ternyata sudah mengadopsi teknik modern dengan terlihatnya sekat parapat yang biasa di fungsikan untuk mencegah kebakaran supaya tidak merambat pada gedung sebalahnya.
8. Museum Tekstil
Musuem Tekstil yang beralamat di Jalan K. S. Tubun Petamburan No. 4, Jakarta Barat dulunya adalah sebuah rumah milik orang Perancis dan pada akhirnya diserahkan kembali kepada Pemda Jakarta.
Museum ini memiliki ribuan kain yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia, namun hanya sebagian kecil saja yang dipamerkan kepada masyarakat umum. Jenis kain yang ada di sini yaitu kain tenun, kain jumput, kain batik, kain campuran, hingga baju yang terbuat dari kulit kayu.
9. Masjid An-Nawier
Masjid An-Nawier adalah salah satu tempat wisata di Jakarta Barat dengan kategori wisata religi dan wisata sejarah. Masjid An-Nawier dulunya adalah sebuah pusat penyebaran agama Islam.
Masjid An-Nawier memiliki bentuk unik hasil dari perpaduan budaya asing. Salah satu ciri khas Masjid An-Nawier adalah tidak memiliki kubah seperti masjid yang umum dijumpai di Indonesia. Masjid yang mampu menampung lebih dari 2,000 orang ini ramai dikunjungi wisatawan hingga saat ini.