Indahnya Pulau Poya Lisa, Pulau Yang Tak Nampak Di Peta Sulawesi
Jakartakita.com – Dunia pekerjaan membuat Anda stress? Berkemaslah dan pergi berlibur. Tak ada salahnya mengambil cuti panjang untuk menghilangkan stress dan merasakan ketenangan sejenak.
Tinggal di Indonesia akan menjadi sia-sia, jika hanya menghabiskan cuti di sekitar ibukota saja. Hangout ke Mall, nonton film di bioskop, makan di restoran, semua sudah terasa membosankan. Belum lagi jika ingin pergi, maka Anda akan berhadapan dengan kemacetan di segala pelosok ibukota yang akhirnya membuat Anda malah semakin stres dibuatnya.
Di Indonesia, ternyata ada tempat pelarian diri yang sempurna. Keindahannya sudah pasti membuat Anda tidak sia – sia mengambil cuti panjang.
Nama tempatnya adalah Pulau Poya Lisa di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Pulau ini adalah pulau indah yang tak nampak di peta. Pulau terpencil ini merupakan tempat wisata yang pas untuk Anda yang butuh ketenangan tanpa cemas di hubungi boss yang menagih pekerjaan. Bagaimana tidak, di pulau ini Anda tidak akan mendapatkan sinyal ponsel sama sekali.
Seperti yang dilansir dari Indonesia Travel, meski termasuk kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean dan dapat ditempuh sekitar 10 menit menggunakan kapal motor dari Bomba, pulau ini jarang disebut-sebut dalam peta wisata kawasan Taman Nasional.
Lautnya berwarna turquoise dengan air yang sangat jernih, dan masih bersih. Membuat terumbu karang bisa langsung terlihat dari permukaan. Hal ini membuat para wisatawan yang pernah datang ketempat ini, memuji keindahan kawasan ini.
Anda disini dapat menikmati keindahan dengan melakukan penyelaman, tapi ingat jangan sampai merusak karangnya.
Jika Anda tiba di pulau ini pada pagi atau siang hari, Anda akan disambut dengan pasir yang berkilau memantulkan cahaya matahari. Tak hanya itu, pemilik cottage pun akan menyambut Anda tak kalah hangat dengan sambutan sinar mentari.
Pulau ini adalah pulau yang tak berpenghuni. Hanya ada beberapa orang yang mengurus keberadaan empat cottage di pulau ini, dan mereka bukan penduduk di pulau ini.
Pulau dengan luas 5 hektar ini adalah milik pribadi. Pulau ini dimiliki dan dikelola oleh Ismail, seorang mantri kesehatan di Bomba, yang sudah belasan tahun mengelola pulau ini bersama-sama sanak saudaranya.
Konon nama pulau ini dulunya hanya ‘Pulau Poya’. Poya sendiri adalah nama orang yang pertama kali menanam pohon kelapa di pulau ini. Pulau ini akhirnya dibeli oleh Ismail, yang sudah pasti dari keturunan Poya yang mewarisinya.
Menurut Ismail, Lisa adalah seorang perempuan berkebangsaan Jerman yang pernah datang sendirian dan menghabiskan waktunya selama sebulan di pulau ini. Lisa meminta sendiri kepada Ismail untuk mengabadikan namanya di pulau ini. Maka jadilah Pulau ini bernama ‘Pulau Poya Lisa’ sampai sekarang.
Untuk bisa menikmati liburan di Pulau Poya Lisa, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 150 ribu per malam. Tarif ini sudah termasuk makan 3 kali sehari. Cukup pas dikantong, dan pastinya Anda akan disuguhkan keindahan dan pengalaman yang luar biasa di pulau tersebut.