Parkir Liar di Tangsel Makin Meluas
Jakartakita.com – Masalah parkir liar nampaknya bukan saja milik DKI Jakarta saja. Kini, masalah parkir liar tersebut, juga dialami oleh daerah disekitaran Jakarta. Tangerang Selatan, misalnya.
Padahal, tidak dipungkiri bahwa potensi dalam hal penerimaan kas daerah dari sektor perparkiran ini cukup besar. Namun, hingga saat ini belum digarap secara baik oleh Pemkot, sehingga bermunculan parkir liar, bahkan kian meluas.
Perparkiran liar bermunculan di halaman pertokoan, ruko dan toko yang ramai pengunjung dengan mengendarai kendaraan pribadi, seperti yang terlihat di sepanjang jalan di Ciputat, Bintaro, Pamulang, dan Serpong-Tangsel.
Sejumlah anak muda bermodalkan peluit atau hanya dengan teriakan layaknya juru parkir langsung menyambut kedatangan dan melepas kepergian setiap kendaraan dengan meminta imbalan Rp2.000 per mobil.
Padahal, semestinya uang dari pendapatan yang diterima juru parkir tersebut masuk kas daerah.
Menanggapi hal tersebut, Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel, mengatakan, pihaknya akan menggali potensi pendapatan asli daerah dari retribusi perparkiran, termasuk parkir di pinggir jalan (on street).
“Untuk itu kami menyiapkan para juru parkir on street yang resmi dengan kartu tanda pengenal, termasuk tiket resmi yang telah diberi nomor seri, rompi, dan lampu tangan untuk bertugas,” ujarnya, baru-baru ini.
Dia mengatakan sejauh ini dari 97 tempat perpakiran yang sudah didata baru 25 pengelola yang menjadi mitra Dishubkominfo Kota Tangsel, yang secara rutin sudah memberikan setoran retribusi.