Mpok Ris, Pendekar Wanita dari Cipondoh
Jakartakita.com – Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, peranan wanita tidak bisa dilepaskan. Sejumlah tokoh wanita bahkan ikut mengangkat senjata berjuang bersama kaum lelaki memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.
Kalau sepak-terjang si Pitung melawan kompeni sebegitu hebatnya di Tanah Betawi. Ternyata, di Tanah Betawi juga ada singa betina yang tak kalah hebat dengan si Pitung. Dia adalah Mpok Ris, ‘singa betina’ dari Cipondoh.
Dari cerita turun-temurun warga sekitar dan juga termuat dalam catatan profil daerah di kantor Kelurahan Poris Pelawad, nama Poris Pelawad sendiri berasal dari seorang pendekar wanita yang berjuang melawan kompeni yaitu Mpok Ris.
Konon saat itu, kompeni menduduki wilayah Cipondoh sebagai basis pergudangan. Hal ini benar jika dilihat dari posisi benteng pertahanan kompeni di sekitar Batu Ceper, yang hanya berjarak sekilo sampai dua kilometer dari Cipondoh. Gudang pembekalan kompeni sendiri pernah ditemukan di sekitar Cipondoh.
Kompeni sering menjarah hasil pertanian masyarakat. Padahal masyarakat Cipondoh yang notabene suku Betawi sangat mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian.
Sudah menjadi sifat warga Betawi tidak diam begitu saja ketika dirinya terancam. Istilahnya “elo jual ane beli”, begitu pula yang dilakukan seorang pendekar wanita bernama Ris. entah siapa nama lengkapnya namun para sesepuh kala itu sering menyebutnya sebagai Mpok Ris.
Mpok Ris dikenang sebagai pendekar yang menguasai cukup banyak jurus silat, bahkan diceritakan dia pernah berguru kepada jawara-jawara Betawi sampe jagoan kungfu. Meski begitu, Mpok Ris juga digambarkan sebagai sosok jelita.
Entah berapa lama Mpok Ris melawan penjajah, namun ia terkenal selalu menggunakan batang pohon Plawad yaitu sejenis pohon tebu dalam aksinya. “Mpok Ris bisa bikin keok barisan prajurit kompeni hanya sekali tebas batang Plawad!”, begitulah hikayat para sesepuh menggambarkan kesaktian pendekar wanita jelita itu.
Ada yang bilang Mpok Ris kalah karena ia menikah padahal keperawanannyalah sumber kesaktiannya. ada yang bilang Mpok Ris kalah berkelahi dengan pendekar suruhan kompeni. Entah mana yang benar namun yang pasti sesepuh kemudian mengabadikan nama Mpok Ris yang kerap bertarung bersenjatakan batang pohon Plawad menjadi sebuah daerah bernama Poris Plawad. (berbagai sumber)