Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia Lewat Tol Laut?
Jakartakita.com– Sebagai negara dengan wilayah laut terluas, 57 persen transportasi logistik di Indonesia ternyata masih menggunakan jalur darat, dan 43 persen sisanya menggunakan jalur laut. Infrastruktur pelabuhan yang belum memadai berimbas pada terhambatnya pengiriman logistik antar pulau. Biaya logistik yang tinggi pun tidak bisa dihindari.
Melihat persoalan biaya logistik yang masih tinggi dan infrastruktur kemaritiman yang belum terintegrasi tersebut, PPM Manajemen tergerak mengajak dan menggandeng berbagai pihak untuk melakukan urun rembuk bersama dalam sebuah diskusi bertajuk “Pengintegrasian Moda Transportasi untuk Mempercepat Pengiriman Barang“, 29 April 2015 pekan lalu di Surabaya. Diskusi melibatkan pelaku di industri kemaritiman sehingga materi bahasan ini memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai salah satu mimpi besar Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dari sektor kelautan, dengan cara menggali potensi kelautan lewat tol laut.
Tol Laut, tentu saja bukan membangun jalan tol di atas laut, tetapi suatu istilah untuk program terintegrasi yang bukan hanya membangun pelabuhan saja, tapi dilakukan mulai dari membangun jaringan rel kereta, menyiapkan armada angkutan truk dan bus, juga percepatan wilayah yang bisa dijadikan industri. Infrastruktur pelabuhan yang memadai untuk perpindahan barang ke jalan, rel dan moda air pedalaman akan menarik pengguna jasa untuk menggunakannya sebagai alat distribusi logistik berbiaya rendah.
Gelaran ini merupakan aksi nyata kontribusi PPM Manajemen yang tahun ini menapaki usia 48th dalam merespon kegalauan yang menerpa ketika melihat kondisi gelanggang bisnis maritim. Harapannya dengan diskusi ini akan dipanen buah yang akan dipersembahkan bagi kemajuan bangsa.