Terbangun dari Tidur, Wanita 32 Tahun Menganggap Dirinya Gadis Remaja Berusia 15 Tahun
Jakartakita.com – Apa yang terjadi ketika Anda terbangun dari tidur, Anda yang merasa masih remaja belasan tahun terperangkap dalam tubuh wanita dewasa berusia 32 tahun? Tentunya Anda akan merasa kaget dan bingung setengah mati.
Seorang wanita berasal dari Manchester mengalami sebuah kejadian yang sangat langka. Naomi Jacobs, 32 tahun, diserang penyakit amnesia akut saat dirinya tertidur untuk kemudian terbangun dengan fikiran masih berusia 15 tahun.
Menurut pemeriksaan, Naomi terkena amnesia disosiatif, sebuah bentuk hilang ingatan akibat stres. Hal terakhir yang diingatnya adalah dia sedang tidur di tempat tidurnya saat masih remaja dan bermimpi tentang anak lelaki yang ditaksirnya. Naomi bahkan kaget ketika ada seorang anak lelaki berusia 10 tahun yang memanggilnya ibu.
Seperti dilansir dari People.com, kejadian itu terjadi pada tahun 2008. Saat itu Naomi yang berusia 32 tahun yakin benar kalau dirinya masih berusia 15 tahun. Dia bahkan ingat, hal terakhir yang dilakukannya sebelum tertidur adalah dia berada di kamarnya dan memikirkan seorang remaja lelaki teman sekolahnya.
Saat terbangun, Naomi hanya ingat bahwa dia akan melakukan ujian GSCE yang sebenarnya telah ia lakukan di tahun 1992. Padahal saat itu Naomi hidup di tahun 2008. Selain itu, Naomi yang tinggal bersama anak lelakinya yang kini berusia 11 tahun, Leo, masih berfikir jika John Mayer masih menjabat sebagai Perdana Mentri Inggris dan Presiden dari klan Bush yang dia ingat hanyalah George Bush Senior.
Naomi pun kaget setengah mati, saat dirinya terbangun, ada seorang anak kecil yang datang dan memanggilnya ibu. Naomi tidak ingat pernah melahirkan, namun seornag bocah lelaki yang memanggilnya ibu terlihat sangat mirip dengan dirinya.
Amnesia semacam ini terjadi pada lima dari 100.000 orang di Britania Raya dan bisa dipicu oleh stres ekstrem. Sebelum itu, Naomi diketahui tengah mengurusi bisnisnya, belajar untuk gelarnya, dan baru saja bercerai dari ayah anaknya.
Naomi kehilangan semua memori emosionalnya, tetapi semua memori tentang kemampuannya tetap ada. Dia tetap bisa menyetir dan menggunakan telepon genggam. Dia saat ini berusaha mengembalikan ingatannya melalui diary dan ingatan dari orang-orang terkasihnya. Naomi juga menulis kisahnya sebagai buku yang diberi judul “Forgotten Girl”.
Setelah delapan minggu, bersama obat-obatan dan dukungan orang terdekatnya, ingatan Naomi mulai kembali sedikit demi sedikit.