Mitos Seputar Daging Kambing yang Perlu Anda Ketahui
Jakartakita.com – Daging sapi lebih digemari banyak orang ketimbang daging kambing. Selain karena bau daging kambing yang lebih ‘prengus’ ketimbang daging sapi. Banyak orang yang urung makan daging kambing karena alasan hipertensi. Dan anehnya, banyak pria yang mengincar torpedo daging kambing demi untuk meningkatkan gairah seksual. Benarkah demikian?
Ternyata, opini yang berkembang di masyarakat mengenai khasiat dan bahaya mengkonsumsi daging kambing hanyalah mitos belaka. Berikut adalah 3 mitos seputar daging kambing yang perlu Anda ketahui:
Torpedo kambing bisa meningkatkan gairah seksual pada pria.
Seperti pada torpedo (testis) daging kambing yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual. Padahal, menurut sejumlah studi, hal tersebut tak sepenuhnya benar. Meski mengandung testosteron, peningkatan gairah seksual yang terjadi sebenarnya tak semata-mata karena faktor makanan saja melainkan karena multifaktor.
Daging kambing bikin hipertensi (darah tinggi)
Daging kambing bukanlah satu-satunya penyebab hipertensi. Bahkan daging kambing ternyata punya tingkat lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah ketimbang sapi atau domba. Mengkonsumsi daging kambing dalam jumlah yang wajar tidak akan membuat Anda hipertensi. Bahkan bagi Anda yang sudah punya riwayat hipertensi.
Atasi darah rendah dengan makan daging kambing
Saat tensi darah rendah, banyak orang langsung mengonsumsi daging kambing. Sebaiknya hal itu jangan dilakukan karena kita tidak tahu penyebab tekanan darah rendah yang sebenarnya.
Perlu Anda tahu, tekanan darah rendah bisa disebabkan berbagai hal. Misalnya pendarahan, dehidrasi, kelelahan, kurang tidur, atau karena ada gangguan pada bagian jantung. Maka itu, penting bagi Anda untuk mengecek terlebih dulu penyebab turunnya tensi darah.