Take a fresh look at your lifestyle.

Bosch Terus Memperluas Kehadirannya di Indonesia

0 1,016

Tiket Pesawat Murah Airy

managing direktur bosch indonesia/sonny eko
foto : jakartakita.com/sonny eko

Jakartakita.com – Bosch, perusahaan penyedia layanan dan teknologi terkemuka di dunia, terus memperkokoh posisinya di pasar Indonesia, antara lain dengan mendirikan pabrik manufaktur pertamanya untuk komponen otomotif di Indonesia, yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Pabrik tersebut telah memulai produksinya pada bulan Juni 2014 lalu dan saat ini memproduksi fuel injectors untuk sejumlah pelanggan Bosch termasuk produsen mobil Jepang.

Selain itu, Bosch juga berencana menambah portofolio produk yang diproduksi di pabrik baru tersebut, untuk menyediakan komponen yang dibuat secara lokal untuk industri otomotif Indonesia.

“Walaupun pertumbuhan di pasar pada 2014 lemah, namun pertumbuhan ekonomi dan daya beli di Indonesia tetap memberi banyak peluang bagi perkembangan Bosch, khususnya di bisnis otomotif, sistem keamanan, dan power tools,” kata Dr. Ralf von Baer, yang baru saja ditunjuk sebagai Managing Director untuk Bosch di Indonesia, dalam acara press conference di Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Related Posts
1 daripada 6,499

Dijelaskan, saat ini, perusahaan Bosch di Indonesia terdiri dari empat sektor bisnis, yaitu Mobility Solutions, Industrial Technology, Consumer Goods, dan Energy and Building Technology.

Sampai saat ini, sambungnya, Bosch beroperasi di tujuh kantor di Indonesia. Kantor terbarunya dibuka pada Januari 2015 lalu, untuk mendukung pertumbuhan industri konstruksi dan pariwisata di Pulau Dewata, Bali.

Tersedia juga showroom dan pusat pelatihan dengan dilengkapi fasilitas power tools yang sangat lengkap, antara lain berbagai jenis corded, cordless, dan alat pengukur (measuring tools), serta aksesoris terkait produk-produk tersebut.

Dengan demikian, lanjutnya, pelanggan dan karyawan akan memiliki pengalaman langsung menggunakan alat-alat Bosch.

“Perusahaan juga berencana menambah kantor di Sumatera, melihat adanya peluang otomatisasi industri pertambangan dan pengolahan,” tandasnya.

 


Tinggalkan komen