Pengembang Swasta Diminta Bangun Jalan Layang Non Tol Semanggi
Jakartakita.com – Agar lebih cepat terealisasi dan ongkosnya lebih murah, Pemprov DKI Jakarta meminta pengembang properti di Ibu Kota (swasta) untuk terlibat dalam pembangunan jalan layang non tol yang melingkari Kawasan Semanggi, di ruas Grogol-Kebayoran Baru dan Ratu Plaza-Cawang.
“Kalau kita bangun mungkin bisa sampai Rp500 miliar. Kalau swasta palingan hanya Rp350 miliar,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Rabu (1/7/2015) kemarin.
Terkait hal tersebut, Ahok mengaku telah bertemu dengan beberapa pengembang mengenai permintaan membangun jalan layang tersebut. Salah satu yang berminat menurutnya adalah Agung Sedayu Group.
Nantinya, lanjut Ahok, pengembang akan diberikan insentif penambahan Koefisien Luas Bangunan (KLB) hingga 14, yakni dalam artian pengembang bisa membangun gedung hingga 14 kali luas lahan yang ada.
“Kan saya sudah bikin pergub mengenai kelebihan KLB, nah mereka (pengembang) harus ganti dalam bentuk membangun infrastruktur,” ujarnya.
Sebagai informasi, model pembangunan jalan tersebut akan berbentuk melingkar berada di luar kuping Bundaran Semanggi yang berbentuk seperti angka 8 tersebut. Jalan layang non tol baru yang akan dibuat itu, rencananya akan dibangun lebih tinggi dari pada jalur di Bundaran Semanggi yang ada sekarang.
Apabila rencana ini terlaksana, maka ke depan, pengendara yang ingin ke arah Bundaran HI dari Polda Metro Jaya, tidak harus memutar lagi di salah satu ‘kuping angka 8’ tersebut, tetapi tinggal menyusuri jalan melingkar yang dibuat menuju Jl Sudirman.
Selain itu, mereka yang ingin menuju Senayan dari arah Slipi, tidak perlu lagi melewati ‘jalur kuping angka 8’ yang kerap macet tersebut, tetapi bisa langsung melewati jalan layang non tol terbaru tersebut.