Indosat Resmi ‘Tutup’ Produk CDMA Star One
Jakartakita.com – PT Indosat Tbk secara resmi mengakhiri produk seluler Star One berbasis Code Division Multiple Acces (CDMA).
Operator dengan jumlah pengguna terbesar kedua di Indonesia itu menuntaskan migrasi pelanggan yang telah dimulai sejak akhir tahun lalu pada 30 Juni 2015.
Direktur Teknologi Indosat, John M. Thompson mengungkapkan, untuk memuluskan migrasi, pelanggan Star One diberikan beberapa kompensasi.
Bentuk kompensasi itu adalah barter kartu SIM GSM, Fasilitas Call Forwarding, hingga pengisian saldo Indosat Dompetku.
“Semoga pelanggan Star One tetap setia menggunakan layanan Indosat melalui mekanisme transisi dengan pengalihan layanan berbasis CDMA ke layanan berbasis GSM,” katanya, dalam siaran pers yang dirilis Sabtu (4/7/2015) kemarin.
Dijelaskan, pelanggan Star One, tidak terkejut dengan penonaktifan layanan CDMA tersebut karena sejak jauh-jauh hari telah diumumkan di berbagai media, info pesan singkat, dan situs resmi Indosat.
“Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kesetiaan pelanggan menggunakan Star One,” kata Thompson.
Langkah migrasi itu sendiri mengikuti Permenkominfo No. 30/2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler.
Landasan operasional mengacu pada Kepmenkominfo No. 799/2014 tentang Penetapan Penggunaan Pita Frekuensi Radio 800 MHz Kepada PT Indosat Tbk.
Kedua beleid itu diterbitkan untuk menata pita frekuensi 800 MHz dengan basis teknologi netral.
Sebagai informasi, sampai saat ini, selain Indosat, operator lain pemilik blok spektrum di pita tersebut adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Bakrie Telecom Tbk (Esia), dan PT Smartfren Telecom Tbk.
Produk Telkom dengan merek Flexi pun dalam proses menuntaskan migrasi ke Kartu AS.