Penurunan Harga Minyak Dunia Mulai Makan Korban, 6500 Karyawan Shell Dipecat!
Jakartakita.com – Penurunan harga minyak mentah dunia yang terus berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, mulai memberi dampak ke produsen minyak.
Royal Dutch Shell, misalnya. Perusahaan minyak asal Belanda ini sampai-sampai mengurangi sekitar 6.500 jumlah karyawannya tahun ini.
Selama dua bulan terakhir harga minyak bergerak di bawah US$ 49 per barel.
CNNmoney, pada hari Sabtu (1/7/2015) melaporkan, revolusi energi yang terjadi di Amerika Serikat dan banyaknya produksi minyak dari negara OPEC membuat stok berlimpah. Padahal, permintaannya sedang turun akibat pelemahan ekonomi global.
Terkait kondisi global tersebut, Shell meyakini harga minyak bakal turun lagi.
“Penurunan harga minyak ini akan bertahan dalam beberapa tahun ke depan,” kata CEO Shell, Ben van Beurden, dalam keterangan tertulisnnya.
“Rencana (pemecatan) ini merefleksikan realitas pasar sekarang,” jelasnya lagi.
Asal tahu saja, Shell mengalami penurunan laba pada semester kedua 2015 dengan cukup tajam. Shell juga bakal memangkas modal investasinya tahun ini sebanyak US$ 3 miliar.
Rencana tersebut mendapat respon posiif pasar. Harga saham Shell terdorong naik 2,5 persen dalam perdagangan bursa London.
Sementara itu, perusahaan minyak asal Inggris, Centrica, juga bakal melakukan hal yang sama (pengurangan karyawan), yaitu dengan memberhentikan sebanyak 6.000 karyawan mereka.