Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Untuk Meningkatkan Penggunaan BBN di Industri Otomotif

Jakartakita.com – Ketua Advokasi dan Kebijakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tungkot Sipayung, baru-baru ini di Jakarta, menyatakan, tidak ada alasan bagi Pemerintah untuk menahan konsumsi biodiesel atau bahan bakar nabati (BBN) di dalam negeri karena pasokan bahan baku dan produksi yang sangat melimpah.

Menurutnya, peningkatan konsumsi BBN justru bermanfaat untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan.

“Penggunaan biodiesel ini bisa mengurangi emisi hingga 60 persen. Kalau ditingkatkan bukan tidak mungkin udara di Indonesia menjadi sangat bersih,” jelasnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya meminta Pemerintah untuk segera membuat kebijakan peningkatan konsumsi bahan bakar berkandungan biodiesel (BBN) lebih tinggi bagi industri otomotif.

“Pemerintah harus secepatnya keluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelaku industri otomotif meningkatkan penggunaan biodiesel atau BBN untuk mengurangi konsumsi BBM fosil. Saat ini kan sudah mau dinaikkan jadi 20 persen, tapi itu saja masih kurang penyerapannya,” tuturnya lagi.

Data Gapki menyebutkan, konsumsi biodiesel Indonesia saat ini baru mencapai 6 juta ton. Angka tersebut masih kecil dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar fosil yang mencapai 35 juta ton per tahun, yang sebagian besar konsumsi tersebut adalah untuk keperluan mesin pabrik.