Take a fresh look at your lifestyle.

Aktifitas di Media Sosial Bisa Jadi Penentu Keberhasilan Wawancara Kerja

0 816

Tiket Pesawat Murah Airy

Sosial MediaJakartakita.com – Anda punya akun media sosial? Pastikan Anda  tidak merusak reputasi Anda dengan berlaku ‘bodoh’ di media sosial. Meskipun itu akun pribadi Anda di dunia maya, bukan berarti tidak ada hubungannnya dengan dunia profesional.

Berdasarkan survei terbaru, ternyata dalam wawancara kerja, pihak  perusahaan tidak hanya mengecek foto dan informasi yang Anda sertakan dalam curriculum vitae atau CV. Tetapi juga mengecek perilaku kandidat di media sosial .

Berdasarkan survei yang diadakan Domain.ME terhadap 300 orang profesional di bidang personalia. Hasilnya, ditemukan bahwa satu dari lima profesional personalia menyeleksi kandidat dengan mengecek foto-foto Facebook. Bahkan, 50 persen dari mereka mengaku cukup sering mengecek akun Facebook sang kandidat.

Related Posts
1 daripada 530

Selain itu, 25 persen profesional yang disurvei mengaku melakukan pencarian cepat tentang kandidat melalui mesin pencari Google. Foto-foto Facebook dan unggahan-unggahan pada Twitter merupakan dua bagian potensial yang dijadikan pertimbangan dalam menerima karyawan baru, selain riwayat pekerjaan.

Survei tersebut menyatakan bahwa 61 persen profesional di bidang personalia menggunakan informasi yang mereka temukan di dunia maya untuk mengidentifikasi hal-hal krusial yang perlu diperhatikan dari seorang kandidat. Sebanyak 71 persen profesional akan mengabaikan kandidat yang memiliki foto yang mengarah ke hal seronok. Kemudian sebanyak 69 persen profesional mengabaikan kandidat yang mengunggah komentar negatif tentang pekerjaan.

Di samping itu, 60 persen profesional tidak akan menerima kandidat yang menampilkan foto sedang berpesta atau menenggak minuman alkohol pada akun media sosial. Hanya 30 persen profesional yang akan mengeliminasi kandidat apabila mereka melihat opini kontroversial terkait isu sosial dan politik.

Kandidat yang memiliki blog lebih disukai oleh perekrut. Para perekrut menganggap para pemilik blog sudah membangun portofolio yang baik. Tentu saja blog yang dimaksud berisi hal-hal positif.

Tinggalkan komen