Take a fresh look at your lifestyle.

CIMB Niaga Menggandeng MasterCard Hadirkan OctoPay, Bidik 50.000 Nasabah

0 878

Tiket Pesawat Murah Airy

online shopping - jakarta great online sale - e-commerce
foto : istimewa

Jakartakita.com – Saat ini digital lifestyle berkembang sangat pesat. Bahkan menurut sebuah studi, dalam dua tahun terakhir, nilai transaksi e-commerce nasional mencapai Rp 23,8 triliun. Sementara, tahun ini nilai transaksinya sudah mencapai angka Rp 50 triliun.

Menyikapi potensi besar yang bisa digarap di sektor e-commerce, CIMB Niaga berkolaborasi dengan MasterCard menghadirkan inovasi OctoPay.

OctoPay merupakan aplikasi layanan transaksi perbankan yang tersedia di Facebook.  Dengan OctoPay, Facebookers bisa mengakses berbagai fitur transaksi, seperti transfer, pembayaran tagihan, dan isi ulang pulsa tanpa meninggalkan laman Facebook.

Kolaborasi yang dilakukan CIMB Niaga dengan MasterCard ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah, terutama pengguna OctoPay yang belum memiliki kartu kredit. Selain itu, layanan ini memudahkan mereka dalam berbelanja online.

Related Posts
1 daripada 6,647

“Ini adalah komitmen kami untuk menjadi bank terdepan yang berinteraksi dengan generasi ini sekaligus mengoptimalkan pangsa pasar yang potensial melalui rangkaian inovasi produk digital banking,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan dalam peluncuran OctoPay di Jakarta, Senin (21/9/2015).

Dijelaskan, melalui kerja sama ini, CIMB Niaga menargetkan ada 50.000 nasabah yang bergabung dengan program ini. “Target 50.000 nasabah dari OctoPay tersebut merupakan gabungan dari nasabah CIMB Niaga eksisting (yang telah memiliki rekening CIMB Niaga) dan nasabah baru,” jelasnya.

Lebih lanjut Tigor menuturkan, CIMB Niaga hingga akhir tahun menargetkan ada 18,5 juta transaksi dari keseluruhan layanan. Sementara, untuk OctoPay, ia berharap hingga akhir tahun ada 1 juta transaksi dari target 50.000 nasabah tersebut.

Ditambahkan, saat ini jumlah nasabah Bank CIMB Niaga sebanyak 4 juta orang. Dari jumlah tersebut, 40 persennya merupakan pengguna pembayaran online banking.

“Kami mengarahkan ada pergeseran pembayaran yang tadinya secara tradisional, transfer antar ATM menjadi pembayaran secara digital. Ini juga sekaligus untuk mengedukasi masyarakat, untuk tidak share password kepada orang lain. Sekaligus, teknologi ini memudahkan bagi orang untuk melaksanakan transaksi,” tandas Tigor.

 

Tinggalkan komen