Take a fresh look at your lifestyle.

Yuk, Rawat Koleksi Batik Anda dengan Cara Ini!

0 1,369

Tiket Pesawat Murah Airy

foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com –Kain batik, baik batik tulis maupun batik cap, merupakan tekstil yang menggunakan bahan-bahan alami dalam proses pembuatan maupun pewarnaan. Sehingga, apabila tidak dilakukan pencucian dan perawatan dengan baik maka kain batik dapat dengan mudah berubah wujud atau bahkan mengalami kerusakan.

Mumpung hari ini adalah Hari Batik Nasional. Jakartakita.com ingin mengingatkan kembali bagaimana cara merawat koleksi batik kesayangan Anda agar warnanya tidak lekas pudar:

Mencuci

  • Jangan cuci koleksi batik Anda dengan deterjen. Gunakan shampo rambut atau pencuci khusus yang dibuat dari buah lerak.
  • Jangan digosok apalagi dimasukkan ke dalam mesin cuci, cukup kucek lembut.
  • Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
  • Tak perlu diperas.

Menjemur

Related Posts
1 daripada 1,884
  • Jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
  • Tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.

Menyetrika

  • Hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
  • Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.

Penyimpanan

  • Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat.
  • Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.
  • Jangan gunakan kapur barus, karena kerasnya kapur barus bisa merusak kain batik.

Nah, sekarang koleksi batik Anda bisa awet.

 

 


Tinggalkan komen