Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Jakartakita.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menguat. Bila kemarin nilai tukar baru mencapai di kisaran Rp 14.200 per dolar AS, maka pada Rabu (7/10/2015) sore ini menurut Bloomberg sampai di kisaran Rp 13.780.

“Rupiah mendapat keuntungan dari saran para fund managers terhadap pemilik dana untuk membeli aset dari emerging market karena nilai tukar rendah. Selain itu, seluruh kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah dan bank sentral Indonesia menunjukkan kegigihan negara tersebut dalam menyokong nilai tukar rupiah, dan ini mendapat sambutan positif,” kata kepala riset pertukaran mata uang Malayaan Banking Bhd, Singapura, Saktiandi Supaat

Presiden Jokowi meluncurkan paket kebijakan ekonomi pada 9 September lalu. Paket-paket tersebut adalah mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi dan debirokrasi, mempercepat proyek strategis nasional, termasuk penyediaan lahan dan penyederhanaan izin, serta pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan investasi di bidang properti dengan mendorong pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Kemudian pada akhir September, paket kebijakan ekonomi lanjutan dikeluarkan. Demi menarik penanaman modal, layanan cepat dalam bentuk pemberian izin investasi, dalam waktu tiga jam, diberlakukan di kawasan industri. Pengurusan tax allowance dan tax holiday juga lebih cepat. Keputusan tax allowance dibuat setelah dalam 25 hari syarat dan aplikasi dipenuhi. Sedangkan untuk tax holiday, pengesahannya maksimun 45 hari setelah semua persyaratan dipenuhi.

Selain itu, pemerintah memberikan insentif berupa tidak memungut PPN untuk beberapa alat transportasi, terutama adalah galangan kapal, kereta api, pesawat, dan termasuk suku cadangnya.

Pemerintah pun akan mengoperasikan dua pusat logistik berikat yang siap beroperasi, yakni di Cikarang terkait sektor manufaktur dan di Merak terkait BBM. Ini sehubungan dengan kebijakan insentif fasilitas di Kawasan Pusat Logistik Berikat. Insentif lainnya adalah insentif pengurangan pajak bunga deposito bagi eksportir yang berkewajiban melaporkan devisa hasil ekspor (DHE) ke Bank Indonesia. Kebijakan lainnya adalah perampingan izin sektor kehutanan, dari 14 izin menjadi enam izin.

Pemerintah rencananya akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi ketiga pada Kamis (8/10/2015).