Indonesia Mulai Jajaki Kerjasama Energi dengan Iran
Jakartakita.com – Dalam waktu dekat, Indonesia berminat gandeng Iran soal kerjasama di sektor energi seperti minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.
“Setelah sanksi Iran dicabut, ada peluang yang harus diambil, yaitu kerja sama energi dengan negara teluk tersebut,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Gedung Badan Pendidikan dan Latihan ESDM, Jakarta, Rabu (27/1/2016), seperti dikutip Antara.
Sudirman mengatakan, peluang untuk melibatkan Iran di sejumlah proyek seperti kilang petrokimia, listrik bahkan pengembangan proyek bersumber energi baru dan terbarukan juga terbuka.
Sudirman juga berminat bekerja sama dalam pengembangan LPG (Liquid Petroleum Gas). Perlu diketahui, saat ini Iran mampu memproduksi LPG 15 juta MT serta kondensat yang bisa diproduksi sebesar 1 juta barel per tahun.
Iran dikabarkan akan membuka kesempatan bagi indonesia untuk berinvestasi dalam bidang pupuk dengan lokasi yang ditawarkan berada di bagian selatan Iran dekat berbatasan dengan Pakistan.
Hal tersebut, katanya, mengingat harga gas di Iran sangat murah, yakni sekitar 2 dolar AS hingga 3 dolar AS per mmbtu.
“Yang terealisir belum ada. Tapi ada sejumlah hal yang sedang kita jajaki terus termasuk antara Pertamina dan perusahaan minyak Iran. Satu LPG dan satunya kondensat,” ujar Sudirman.
Kemungkinan kerja sama tersebut, kata dia, akan direspons dengan kedatangan delegasi Iran untuk energi pada bulan Februari yang dilanjutkan oleh delegasi Iran untuk minyak dan gas.