Tantangan #BlindTypingChallenge, Bentuk Penghargaan bagi Penyandang Disabilitas

Jakartakita.com – Sepanjang bulan Maret 2016, Karirpad menyelenggarakan sebuah kegiatan di Instagram lewat akun @AyoKerjaIndonesia.

Kegiatan yang dimaksud adalah menantang netizen Indonesia untuk melakukan #BlindTypingChallenge, dimana para netizen cukup mengetik kata-kata “BlindTypingChallenge” di ponsel atau gadget, dalam waktu 10 detik, dengan mata tertutup.

“Sebuah cara sederhana untuk merasakan sedikit dari apa yang dialami orang-orang dengan disabilitas,” kata Leonard Cherry, Marketing Coordinator Karirpad.com, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk membantu penyandang disabilitas, Anda atau netizen bisa membantu sebarkan #BlindTypingChallenge dengan cara me-mention 5 orang teman Anda untuk ikut melakukan tantangan ini.

“Bagi mereka yang tidak menerima tantangan #BlindTypingChallenge ini, bisa berpartisipasi dengan cara membeli tas ramah lingkungan hasil karya penyandang disabilitas seharga Rp. 50.000,- (sudah termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia) dan ikut bangga memakai produk karya penyandang disabilitas,” jelas Leo.

Tas ini juga mendukung program pengurangan penggunaan kantong plastik yang sedang ramai disuarakan. Terbuat dari bahan kain katun dengan ukuran 30 x 40 cm.

Dalam #BlindTypingChallenge ini, lanjut Leo, Karirpad bekerjasama dengan Yayasan Precious One yang aktif membantu para penyandang disabilitas, khususnya Tuna Rungu (tidak bisa mendengar dan sulit berkomunikasi) untuk menghasilkan produk-produk yang bisa bermanfaat bagi masyarakat serta membantu mengurangi tingkat penyandang disabilitas yang menganggur.

Ditambahkan, jika ingin ikut berpartisipasi dengan ikut membeli tas ramah lingkungan tersebut, bisa transfer ke rekening BCA 391 301 7745 (Cabang Bungur Jakarta Pusat) atas nama Yayasan Karya Insan Sejahtera. Lalu kirimkan nama, no. telepon, alamat serta bukti transfer via WhatsApp ke 0813 17044818, atau email ke ciciarmellia@gmail.com.

“Bukan rasa kasihan yang diperlukan saudara-saudara kita penyandang disabilitas, tapi bentuk penghargaan dan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dan berkarya,” tandas Leo.