Take a fresh look at your lifestyle.

Ahok Ajak Pengembang Dukung Program Pemprov DKI Jakarta

0 976

Tiket Pesawat Murah Airy

foto: Jakartakita.com/Agivonia Vidyandini
foto: Jakartakita.com/Agivonia Vidyandini

Jakartakita.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta dukungan dan bantuan dari REI Jakarta terhadap program rusunawa dan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).

Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Kebangsaan bagi Pengurus dan Anggota DPD REI DKI Jakarta Tahun 2016, di Gedung Lemhannas RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).

“Dalam konsep kami, yang penting pengembang sama-sama saling membantu rakyat yang butuh rumah. Tahun ini kami akan membangun 57 tower yang 16 lantai, 35 blok dengan konsep rusunawa,” tutur Ahok.

Related Posts
1 daripada 5,706

Sebelum datang ke acara ini, Ahok memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS), dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014. Ia menjawab sekitar 20 pertanyaan pertanyaan penyidik kepolisian dalam kesempatan tersebut.

Di Gedung Lemhanas, Ahok menjelaskan kepada pengusaha dan pengembang yang hadir bahwa rusunawa adalah incubator. Rusunawa untuk orang Jakarta yang belum mampu beli rumah, sehingga mereka harus tinggal di rusun. Melalui konsep inilah, Ahok akan menyelesaikan masyarakat miskin yang masih banyak hidup di bantaran sungai, pinggir rel kereta api, dan kolong jembatan.

Selain rusun, Ahok juga menjelaskan kepada REI untuk membangun RPRTA yang menjadi solusi bagi warga Jakarta untuk bisa tetap berkumpul, membuat komunitas. Dari sarana itulah diharapkan anak-anak, ibu hamil, sampai lansia saling berbagi dan memperhatikan atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Walaupun begitu, Ahok juga mengatakan, akan menunda penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) pengembang ke DKI. Namun kewajiban tersebut tetap harus diselesaikan.

“Kami bilang ke REI untuk diselesaikan kewajibannya. Tapi ‘kan ekonomi lagi sulit. Makanya, kami terpikir opsi penundaan penyerahan fasum fasos. cuma penundaannya serius,” kata Ahok di lobi Gedung Lemhannas. (Agivonia Vidyandini)


Tinggalkan komen