Ahok ‘Genjot’ Proyek Pembangunan Waduk Pluit
Jakartakita.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal ‘menggenjot’ proyek pembangunan tanggul laut yang berbatasan dengan permukiman di tepi Waduk Pluit. Tanggul baru yang akan dibangun tingginya 3,8 meter. Sedangkan tanggul lama yang sudah berdiri hanya setinggi 2,8 meter.
Proyek peninggian tanggul itu bertujuan menghindari adanya korban jiwa saat banjir rob menghadang. “Kalau sistem tanggul dilewati air (hingga melewati) di atasnya, maka tanggul itu akan roboh. Itu yang saya bilang kalau roboh, bisa mati ribuan orang di sini. Bisa 10 ribu orang meninggal kalau tanggulnya roboh,” kata Ahok, sapaan Basuki, saat meninjau Waduk Pluit, Kamis (24/3/2016).
Ahok mengatakan posisi tanggul yang akan dibangun berada di depan tanggul yang sudah ada. Panjangnya membentang hingga ke Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman. Ahok menuturkan tanggul setinggi 2,8 meter tidak bisa mempertahankan karena ada kekhawatiran muka tanah Jakarta yang terus turun. Selain itu, tanggul tersebut juga dibuat selebar lima meter tujuannya agar kendaraan bisa melakukan inspeksi lebih mudah.
Kalau tanggul tersebut sudah dibuat, Ahok berencana akan membangun rumah susun dan pasar rakyat. Selain itu, Ahok juga berencana akan membuat gudang untuk perluasan Nizam Zachman.
Target pembuatan rusun akan dimulai tahun ini. Ahok menargetkan rusun dapat diselesaikan pada 2017 mendatang. Pembangunan rusun akan berlanjut pada 2018, dan rencananya pada 2019 hingga 2020 seluruh pembangunan akan selesai.
Seluruh warga yang terkena dampak dalam pembangunan tanggul tersebut, akan dipindahkan ke beberapa lokasi, seperti Muara Baru, Daan Mogot, dan Marunda. Setiap warga akan difasilitasi beasiswa bagi anak-anaknya dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar (KJP), subsidi daging tiap bulannya, bus sekolah, dan sebagainya.