Waduh, UN Berbasis Komputer Mengalami Kendala Teknis
Jakartakita.com – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016 di beberapa daerah masih terkendala gangguan server, karena komputer gagal melakukan sinkronisasi dengan server.
Seperti dilansir dari Antara, pada hari pertama UNBK, Senin (4/4/2016) total ada 90-an server dari 13.000 server yang mengalami gangguan. Begitupun pada hari kedua, Selasa (5/4/2016), juga beberapa server yang mengalami gangguan.
Antusiasme masyarakat dalam membantu penyelenggaraan UNBK juga tinggi. Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/4/2016) menyebut di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya para orang tua meminjamkan genset untuk mendukung penyelenggaraan UNBK.
Begitu juga Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang turut berperan dalam penyediaan listrik agar pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
Secara keseluruhan, permasalahan yang terjadi pada UN 2016 lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu. UN berbasis kertas dan pensil juga tidak mengalami permasalahan berarti.
UNBK diikuti sebanyak 4.402 sekolah atau sekitar 927.000 siswa. Sebelumnya pada 2015, UNBK diikuti 594 sekolah. UNBK disinyalir lebih efesien serta dapat meminimalisir bentuk kecurangan.
Sekolah juga tak perlu harus mengadakan peralatan komputer, namun hanya menggunakan peralatan yang tersedia. Jika tak mencukupi, sekolah bisa menggunakan peralatan di sekolah lain yang tidak melaksanakan UN.
Komputer sekolah yang mengikuti UN tersebut dipasangi aplikasi yang kemudian aplikasi tersebut terus di-update melalui enkripsi. Peserta UNBK juga akan kesulitan berbuat curang karena soal yang didapat para siswa bersifat acak. Sehingga siswa satu dan yang lain mengerjakan soal yang tidak sama.
Mengenai pengawas, pada UN berbasis kertas ada dua pengawas di setiap kelas, sedangkan untuk UNBK terdapat satu teknisi dan satu proktor yang memastikan siswa melaksanakan UNBK sesuai dengan prosedur.