Asyiknya Belajar dan Berpetualang di Taman Nasional
Jakartakita.com – Lingkungan hidup dengan Sumber Daya Alam dan ekosistem di dalamnya memiki unsur hayati dan non hayati yang keduanya saling berinteraksi. Keseimbangan yang harmonis antara dua unsur tersbut diperlukan bagi kelanjutan dan kesinambungan makhluk hidup.
Konservasi merupakan salah satu bagian dari upaya menjaga keharmonisan atara unsur hayati dan non hayati, menjaga ekosistem yang masih utuh dan asli. Untuk membantu melakukan konservasi, caranya sebetulnya sederhana, murah, dan simpel. Dengan kita berperilaku bijak di alam bebas, menjaga etika dan sikap.
“Jika memang ingin mendaki gunung, hindari pendakian massal. Jangan memaksakan diri untuk tetap mendaki jika memang kuota di gunung sudah full. Selalu menghormati pendaki lain yang bertemu di perjalanan. Hormati dan toleransi kepada orang lain. Menghormati kehidupan liar juga, jika memang tidak benar-benar diperlukan saat camping, tidak perlu membuat api unggun. Karena tidak pernah alam tidak bersahabat, jangan menyalahkan alam,” ungkap Harley B Sastha, seorang pegiat alam dan travel writer, dalam acara Indofest 2016 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2016). Harley tidak sendiri ketika hadir sebagai pembicara dalam workshop di acara tersebut, dia didampingi seorang teman, yaitu Julianti.
Disebutkan lebih lanjut, saat ini Indonesia sudah mempunyai 51 Taman Nasional, salah satunya baru diresmikan kemarin, yaitu Taman Nasional Gunung Tambora. Taman Nasional pertama di Indonesia ialah TN Leuser, TN Komodo, TN Gede Pangrango, TN Ujung Kulon, dan TN Baluran. Taman Nasional berfungsi melindungi keanekaragaman hayati, membantu menjaga udara dan air bersih, dan menjadi tempat rekreasi menikmati alam.
Saat workshop juga diputarkan sebuah film tentang Gunung Leuser selama lima menit. Membutuhkan waktu delapan belas hari untuk membuat film yang mengeksplorasi Gunung Leuser, trek pendakian terpanjang se-Asia tenggara, dan terdapat satu padang tanaman anggrek hutan dan memperlihatkan adanya kehidupan macan.
Selain keindahan panorama alam, Gunung Leuser mempunyai nilai nasional dan internasional di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan pariwisata. Seperti adanya Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata, Taman Buru, dan Taman Nasional.
Di akhir sesi, Harley mengingatkan bahwa kita bisa melakukan berbagai kegiatan asyik di Taman Nasional, seperti naik sepeda, naik gunung, lari, treking, melihat alam yang masih lestari. Namun juga harus tetap diingat untuk tidak mengganggu kehidupan masyarakat lokal sebelum lokasi tersebut dijadikan sebuah Taman Nasional.
#AyoKeTamanNasional (Indah Purwati)