Pembangunan Simpang Susun Semanggi Dinilai Berpotensi Bikin Macet dalam Jangka Panjang
Jakartakita.com – Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membangun simpang susun Semanggi, hanya menjadi solusi jangka pendek dan berpotensi menciptakan kemacetan dalam jangka panjang.
Tulus beralasan, fly over, under pass dan pembangunan jalan baru, tak ubahnya merupakan ‘karpet merah’ bagi warga Jakarta untuk memiliki dan menggunakan kendaraan bermotor pribadi untuk mobilitasnya.
“Kemampuan simpang susun itu dalam mengurai kemacetan tidak lebih dari enam bulan sampai satu tahun saja. Selebihnya, simpang susun justru akan berfungsi sebaliknya, yakni memicu dan melahirkan kemacetan baru,” ujarnya, melalui siaran pers, Sabtu (9/4/2016).
Untuk itu, jelas dia, solusi paling efektif untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah melalui pemberian dis-insentif bagi pengguna kendaraan pribadi, misalnya mempercepat implementasi jalan berbayar (ERP – Electronic Road Pricing).
“Pemberian dis-insentif bagi pengguna kendaraan pribadi akan optimal dan adil jika dibarengi dengan fasilitas transportasi umum (massal) yang manusiawi, terintegrasi, dan tarifnya terjangkau,” tandasnya.