Dalam Kepemimpinan Ahok, Jumlah Penduduk Miskin DKI Turun 0,48 Persen
Jakartakita.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri Rapat Paripurna mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 di Gedung DPRD, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Dalam laporannya, Ahok menyampaikan gambaran hasil pembangunan secara makro yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, Indikator Ekonomi dan Indikator Sosial sampai dengan tahun 2015.
Kinerja pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 tercatat sebesar 78,39. IPM DKI Jakarta tertinggi di Indonesia, lebih tinggi dari rata2 IPM nasional pada angka 68,90.
Pada Indikator Ekonomi, tahun 2015 perubahan ekonomi dapat mencapai sebesar 5,88%. Juga tingkat inflasi di DKI Jakarta sampai tahun 2015 3,33%. Ini lebih rendah dari inflasi tahun 2014 sebesar 8,95%.
Di Indikator Sosial, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2015 tercatat sebesar 368,67 ribu atau 3.61% dari total penduduk. Jumlah ini menurun 0,48%, sebanyak 44,15 ribu orang bila dibandingkan pada thn 2014 dengan jumlah peduduk miskin sebesar 412,6 ribu orang atau 4,09%.
Ahok juga menjelaskan, realisasi APBD tahun anggaran 2015 data-datanya masih dalam audit BPK RI. Laporan pertanggungjawaban diakhiri dengan penyerahan dokumen LKPJ.
Seusai melakukan laporan pertanggungjawaban dalam Rapat Paripurna DPRD DKI, Ahok meneruskan agendanya hari ini, yaitu bertemu dengan Ketua Parlemen Pemerintah Kota Shanghai, Tiongkok, Wu Zhiming, di Ruang Tamu Balai Kota, guna menjajaki kerja sama sebagai kota kembar.
“Ya, dia mau dateng kok, ya kita terima,” ungkap Ahok kepada Jakartakita.com mengenai pertemuan tersebut. (Irma Fauzia)