Take a fresh look at your lifestyle.

Nikmati Momen Kebersamaan dengan Komunitas Tanpa Gangguan Gigi Sensitif dengan “Sensodyne Sensociety”

0 1,380

Tiket Pesawat Murah Airy

foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy

Jakartakita.com – Berlokasi di Mall Gandaria City, GlaxoSmithKline (GSK) melalui brand  Sensodyne, kembali mengadakan sebuah event yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk segera terbebas dari masalah ngilu akibat gigi sensitif. Kegiatan yang bertema “Sensodyne Sensociety Winter Meets Summer Festival” ini merupakan punck penyelenggaraan program ‘Sensodyne Sensociety’ yang telah digelar dari bulan Januari hingga April 2016.

foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy

drg. Sabai Asmaraghrya selaku pakar kesehatan gigi dan mulut menuturkan, “Biasanya gigi sensitif itu muncul karena email gigi yang sudah berkurang, gaya makanan atau minuman yang dikonsumsi atau bleaching gigi yang berlebihan. Gigi sensitif sering tidak dianggap sebagai masalah yang serius, karena biasanya rasa ngilu itu sendiri bersifat datang dan pergi. Padahal gigi sensitif memberikan berbagai dampak negatif, mulai dari dampak fungsional yaitu membuat gigi menjadi tak berfungsi lagi alias mati rasa, dampak emosional yaitu merusak mood seseorang yang terkena gigi sensitif sampai kepada dampak sosial yaitu dapat merusak kenyamanan dan keseruan seseorang saat bersosialisasi. Gigi ngilu ini jangan sampai dianggap angin lalu.”

foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
Related Posts
1 daripada 5,246

Pada saat ini, Sensodyne berfokus pada komunitas sebagai target utama program ‘Sensodyne Sensociety’ karena dalam komunitas, seseorang dapat saling berbagi wawasan, inspirasi dan informasi.

foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy

 Ternyata gangguan gigi ngilu ini tak hanya dirasakan oleh masyarakat biasa pada umumnya, tetapi juga pada public figure seperti Carissa Putri dan Ananda Omesh. Carissa bercerita, “saat itu saya sedang bertemu client untuk ngomongin masalah kerjaan yaa. dan pas lagi makan-makan, karena makanan yang saya makan itu panas dan akhirnya saya minum minuman dingin, timbulah rasa ngilu itu, bener-bener buat mood jadi berubah banget. “

foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy
foto: Jakartakita.com/Daniel Weldy

Begitupun dengan Omesh yang tergabung dalam komunitas motor bercerita, “iya biasanya komunitas motor saya itu gak lepas dari yang namanya wisata kuliner, jadi abis touring diberbagai daerah, pasti tuh nyari makanan khas daerah itu, nah moment-moment seru itu tuh kadang makanan yang saya makan kadang terlalu panas atau dingin yang bikin gigi jadi ngilu dan bener-bener mengganggu.

Program ini menjadi relevan, karena bagi masyarakat Indonesia momen bersosialisasi sambil makan bersama dengan rekan-rekan satu komunitas adalah momen istimewa yang sangat dinantikan. Maka dari itu program ini diharapkan oleh Sensodyne sebagai tempat untuk para komunitas dan para masyarakat Indonesia lainnya sebagai titik untuk menyadarkan dan membebaskan mereka dari permasalahan gigi sensitif.

Tinggalkan komen