Giliran Rolling Stone yang Ogah Lagu-Lagunya Dipakai Untuk Kampanye Trump
Jakartakita.com – Kontroversi kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump bukan saja di arena politik melalui statement-statementnya yang bikin ‘senewen’ lawan politik maupun kawan partainya.
Sikap dan gaya Trump yang hampir dapat dipastikan menjadi calon tunggal presiden AS mewakili partainya tersebut, juga memancing kontroversi sejumlah musisi dunia.
Yang teranyar, grup band rock n roll legendaris asal Inggris, Rolling Stones, yang meminta Trump untuk berhenti menggunakan lagu-lagu ciptaan mereka.
Dalam kampanyenya, Donald Trump, diketahui telah menggunakan dua lagu milik Rolling Stones, You Can’t Always Get What You Want dan Start Me Up, untuk meraih dukungan kalangan pemilih.
Asal tahu saja, band yang digawangi Mick Jagger itu, bergabung dengan sejumlah musisi tenar lainnya yang telah menyuarakan kemarahan atas penggunaan lagu dan musik ciptaan mereka, dalam kampanye Trump. Terlebih, kampanye yang digelar oleh Trump tersebut, telah berulang kali diwarnai oleh tindakan kekerasan.
Sebelumnya, penyanyi dan musisi Neil Young, R.E.M, dan Adele juga telah menyuarakan keberatan atas penggunaan lagu mereka dalam acara kampanye Donald Trump.