Indo Premier Luncurkan IPOTKU, Aplikasi Menabung Reksadana Secara Online
Jakartakita.com – PT Indo Premier Securities meluncurkan IPOTKU, aplikasi untuk menabung reksadana secara online yang menguntungkan.
Melalui IPOTKU, nasabah dapat membandingkan produk Bung Dana dengan tabungan biasa, sekaligus melihat perbedaan hasil (return) yang diberikan. Bung Dana sendiri merupakan tabungan reksadana online yang memberikan imbal hasil (return) yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Presiden Direktur Indo premier Securities, Moloenoto The menjelaskan, tabungan reksadana online ini merupakan produk pertama di Indonesia yang memberikan imbal hasil (return) lebih tinggi dari tabungan, bahkan deposito sekalipun. Namun memiliki likuiditas pencairan seperti layaknya tabungan biasa.
“Produk ini sangat cocok untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan produk keuangan yang simple dan mudah, tetapi memberikan imbal hasil yang maksimal,” jelasnya di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Chief Marketing Officer Indo Premier, Harry Oerta menambahkan, kelebihan Bung Dana ialah memberikan bunga senilai 0,64 persen dalam 1 bulan. Sedangkan dalam setahun Bung Dana memberikan return senilai 9,6 persen (gross).
“Antara Bung Dana dan tabungan memiliki perbedaan. Jika Bung Dana, bunga yang diberikan dalam 1 bulan 0,64 persen sedangkan di tabungan hanya 0,1 persen. Setahunnya Bung Dana memberikan return 9,6 persen (gross). Nah, di tabungan hanya 1,5 persen,” paparnya.
Lebih lanjut Harry mengungkapkan, sebelumnya Indo Premier memiliki produk investasi yang bernama IPOTFUND, yang diluncurkan sekitar 2 tahun yang lalu.
Indo Premier menargetkan tambahan nasabah baru untuk IPOTFUND antara 15.000 sampai 20.000 nasabah dalam setahun. Saat ini, dana kelolaan IPOTFUND sebesar 500 miliar rupiah.
“Jadi, target pertumbuhan nasabah kita untuk keseluruhan dalam 1 tahun, kurang lebih sekitar 15.000 sampai 20.000, dan untuk dana kelolaan IPOTFUND sudah sampai 500 miliar rupiah,” jelasnya.
Adapun hingga saat ini, secara keseluruhan jumlah nasabah IPOTFUND sudah mencapai 60 ribu, dan perusahaan menargetkan sampai dengan akhir tahun ini jumlah nasabah sebanyak 80.000. (Heri Supriyatna)