4 Fenomena Lebaran Yang Ada di Indonesia
Jakartakita.com – Lebaran memang salah satu hari raya yang paling ditunggu-tunggu di Indonesia. Selain karena mayoritas agama yang dipeluk di Indonesia memang islam, menjelang hari raya Lebaran kita akan menikmati banyak diskon dan juga menikmati banyak kuliner yang hanya ada di bulan Ramadhan. Selain diskon besar-besaran dan juga kuliner khas sepanjang Ramadhan dan juga lebaran, ada beberapa fenomena alam yang cuma ada ketika Lebaran.
Mudik Pake Bajaj atau Motor? Ya, Nggak Masalah
Lebaran di Indonesia identik dengan mudik. Sebenarnya, lebaran di mana pun identik dengan pulang kampung, sih. Karena lebaran memang momen yang sesuai untuk bertemu dengan keluarga besar yang jarang kita temui sehari-hari. Tapi cuma di Indonesia kita bisa temui motor yang ditumpangi oleh 5 orang anggota keluarga, termasuk juga oleh-oleh untuk lebaran.
Selain motor, alat transportasi ajaib lainnya yang bisa kita lihat ikut dalam arus mudik lebaran adalah bajaj. Iya, kendaraan beroda tiga ini tidak jarang ikut dalam arus mudik antar kota antar provinsi. Selain membawa anggota keluarga pulang kampung, bajaj yang digunakan untuk mudik terkadang sering juga membawa barang-barang yang tidak lazim, seperti sepeda, ataupun ember. Jadi kata siapa mudik pulang kampung cuma bisa ditempuh dengan kereta, bis ataupun mobil? Bajaj dan motor juga nggak mau kalah!
THR = Tabungan Hanya Rencana
Ya, cuma di Indonesia kita akan dapat bonus untuk Lebaran. Di negara lain, termasuk di negara jiran yang mana Islam adalah agama resmi negeri Malaysia, nggak ada yang namanya THR. Tunjangan Hari Raya atau yang disingkat dengan THR memang cuma datang ketika menjelang lebaran tiba. Biasanya ketika kita baru dapat THR, kita punya segudang rencana dengan sejumlah uang ekstra yang kita dapatkan. Biasanya lagi, rencana yang sudah ada di kepala enggak jauh dari menabung untuk masa depan. Tapi lagi-lagi, manusia hanya dapat berencana, diskon di mall juga yang menentukan.
Nggak heran, selama bulan Ramadhan, nilai transaksi berbelanja memang lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. iprice Indonesia, salah satu platform product discovery terbesar di Asia Tenggara mengungkapkan bahwa transaksi belanja online pada platformnya meningkat hampir dua kali lipat selama bulan Ramadhan. Tidak mengherankan, karena biasanya kita menjadi lebih ringan tangan (baca: mudah mengeluarkan uang) untuk membeli berbagai produk, terutama yang dilabeli “diskon”. Makanya, THR memang lebih sering numpang lewat di buku tabungan.
Lebaran = Momen Menjawab Pertanyaan Sakral
Bertemu dengan sanak saudara yang jarang kita temui memang menyenangkan, terutama jika kita bertemu dengan saudara sepupu yang seumur dengan kita. Nah, terkadang momen menyenangkan ini tercederai dengan berbagai pertanyaan yang sudah sering kita dengar seiring dengan bertambahnya usia dan belum juga menikah. Ya, pertanyaan itu singkat saja, “kapan nikah?”. Di setiap keluarga, pasti ada salah seorang tante dengan usia yang tidak berbeda dari ibu kita, yang selalu bertanya hal yang sama ke kita setiap kali bertemu. Pertanyaan singkat ini sering kali membuat kita mundur teratur dari percakapan, ataupun hanya tersenyum manis di wajah, namun kecut di hati.
Jika kamu belum punya jawaban untuk pertanyaan ini, tenang saja, kamu tidak akan pernah terbebas dari berbagai pertanyaan. Jika kamu sudah menikah, ada masanya kamu akan ditanya, kapan punya anak? Jika kamu sudah punya anak, ada masanya kamu akan ditanya, kapan kasih adik untuk si A (ganti dengan nama anak kamu di masa depan). Jadi, santai aja. Hadapi berbagai pertanyaan dengan senyuman. Karena sebenarnya, mungkin mereka hanya bisa bertanya seperti ini untuk menunjukkan perhatiannya ke kamu.
Puasa Sebulan = Hilang 5 Kg. Lebaran Dua Hari = Naik 10 Kg
Persamaan matematika di atas memang cuma berlaku ketika bulan Ramadhan. Jika kamu ikut mengalaminya, tenang, kamu tidak sendiri. Lebaran selama dua hari memang biasanya menghapus semua berat yang hilang ketika puasa. Berbagai kue kering yang cuma ada ketika lebaran, serta makan ketupat sebanyak 10 kali dalam sehari biasanya menjadi rutinintas selama libur lebaran. Tidak heran, fenomena naik berat badan selama lebaran memang kerap terjadi.
Untuk menyeimbangkan asupan makanan ketika lebaran, dan juga tetap lancar ke kamar mandi, ada baiknya kamu menyediakan buah sebagai salah satu menu selama lebaran. Juga tetap minum air putih sebanyak mungkin. Tapi kalau kenaikan berat badan tidak mungkin kamu hindari, maka satu-satunya cara adalah nikmati saja semua makanan yang ada selama Lebaran. Karena kita punya 11 bulan berikutnya untuk mengontrol kembali asupan makanan kita.
Mana aja di antara empat fenomena di atas yang kamu alami atau sudah kamu saksikan? Anyway, selamat liburan Lebaran! (Pramirtha Surdiman)