Film “Lasjkar di Tapal Batas”, Angkat Kisah Perjuangan Tidjan dan Laskar Rakyat Bogor Melawan Belanda
Jakartakita.com – Dari sekitar 117 film nasional yang telah diproduksi sepanjang tahun 2015, baik yang telah rilis ataupun yang akan dirilis, hanya sedikit yang mengangkat tema drama perjuangan bangsa Indonesia.
Film-film tersebut, antara lain; berjudul “Jendral Soedirman” dan “Guru Bangsa Tjokroaminto”.
Adapun baru-baru ini, telah dirilis film terbaru yang bertemakan perjuangan bangsa. Judulnya “Lasjkar di Tapal Batas”, besutan sutradara, Bayu Prayogo.
Film garapan rumah produksi Bidar Batavia Group ini, mengangkat kisah nyata perjuangan rakyat Bogor, melalui tokoh karismatik-nya, bernama Tidjan, bersama 3 orang sahabatnya yang tergabung dalam Lasjkar Rakjat yang dibentuk untuk melawan tentara NICA Belanda pada masa Agresi Militer II Belanda atas Indonesia.
Letsman Tendy, Executive Producer Bidar Batavia Group mengakui, film perjuangan berlatar belakang sejarah tidak mudah untuk dapat diterima oleh masyarakat penyuka film Indonesia.
Pasalnya, kebanyakan masyarakat Indonesia masih lebih memilih untuk menonton film-film komedi atau drama dan film-film buatan Hollywood.
Di sisi lain, diakuinya, dalam membuat sebuah film, hanya berdasarkan ‘mood’-nya saja. “Saya membuat film berdasarkan ‘mood’. Cukup 50 persen mood saya menyukai proposal yang diajukan. Baru saya akan memproduksinya,” ujar Letsman.
Menyadari kondisi tersebut, Lestman Tendy hanya mematok target yang realistis untuk jumlah penonton film “Lasjkar Di Tapal Batas” di bioksop. Yakni hanya sebanyak 250 ribu penonton.
“Saya memproduksi film tidak ingin terpengaruh oleh film-film yang sedang laris seperti sejumlah film komedi yang saat ini sedang laris dan film drama yang juga banyak diminati penonton,” sambung Letsman, yang mengaku terjun ke dunia film karena hobi.
Meskipun demikian, keberanian Letsman mengambil langkah yang berbeda dari kebanyakan produser dan rumah produksi, patut diacungi jempol. Karena Letsman berani membuat film drama sejarah perjuangan bangsa Indonesia, di tengah maraknya sinetron dan film drama bertaburkan bintang remaja.
“Rasa nasionalime dan juga ingin menyampaikan fakta sejarah bahwa di wilayah Bogor pun pernah terjadi perjuangan melawan Belanda. Bogor pun memiliki seorang pejuang pemberani bernama Tidjan, pejuang yang terlupakan, yang sebagian besar warga pun, mungkin belum pernah mendengar nama dan kisahnya,” tutur Lestman, saat menjelaskan alasannya membuat film “Lasjkar Di Tapal Batas”.
Sementara itu, Theresia Gunawan yang memerankan tokoh Nonon, kekasih dari tokoh Tidjan di film ini, mengaku sangat bangga dapat menjadi salah satu pemain dalam film “Lasjkar di Tapal Batas”. Artis cantik berzodiak Virgo ini, mengaku mandapat banyak pesan moral bagi kehidupannya.
“Kini aku lebih menghargai perjuangan pahlawan bangsa. Toh, yang kita nikmatin sekarang ini merupakan hasil perjuangan mereka dulu,” ujar Theresia yang sangat mengidolakan penyanyi Rihanna ini.
Film “Lasjkar Di Tapal Batas” dibintangi oleh Gorz Kurniawan, Pong Hardjatmo, Yati Surachman, Wita KDI, Tere Gunawan dan Sonia Selvans. Rencananya, film ini akan diputar di bioskop pada Agustus 2016 mendatang. (Edi Triyono)