Penembakan Polisi Dallas: Pelaku Telah Merencanakan Serangan yang Lebih Besar
Jakartakita.com – Investigator percaya bahwa pria yang memulai penembakan saat demonstrasi terhadap kekerasan polisi di Dallas, telah berniat melakukan penyerangan yang lebih besar lagi.
Pelaku penembakan, Micah Johnson (25) menembaki polisi dari atap gedung menewaskan 5 anggota polisi dan melukai 7 anggota polisi saat aksi demonstrasi berlangsung pada Kamis (7/7/2016) malam lalu. Dua warga sipil pun ikut terluka.
Saat penggeledahan rumah Johnson, polisi menemukan material untuk membuat bom, yang diduga akan digunakan untuk melancarkan serangan bertepatan dengan demonstrasi sebagai bentuk respons dari pembunuhan polisi Alton Sterling di Louisiana dan Philando Castile di Minnesota.
“Kami rasa, dia telah merencanakan sesuatu yang lebih besar, dan hal ini berdasarkan apa yang kita temukan dirumahnya dengan berbagai material bahan peledak,” ungkap salah satu sumber terdekat investigasi, seperti diungkapkannya di channel ABC afiliasi WFAA, Senin (11/7/2016).
“Dia memiliki banyak sekali material bahan peledak, namun tidak ada bahan peledak yang sudah dibuat sendiri olehnya.” Sumber tersebut menambahkan: “Menurut saya yang mengantarkan kesempatan kepada targetnya sejauh ini hanyalah waktu. Rencana dia adalah membunuh sebanyak mungkin yang dia bisa.”
Polisi akhirnya menewaskan Johnson dengan sebuah bom yang dilekatkan pada sebuah squad robot, setelah proses negosisasi selama 45 menit yang dilakukan gagal.
Pihak Kepolisian setempat awalnya mengira serangan ini dilakukan oleh dua orang penembak, namun Kepala Kepolisian David Brown mengatakan bahwa Johnson ialah seorang tentara cadangan yang pernah belajar menembak dan menguasai strategi bertahan–dimana dia bisa berpindah lokasi dengan cepat setelah menembak.