Komunitas SAYD Hibur Anak Yatim dan Duafa di Kampung Betawi – Setu Babakan
Jakartakita.com – Komunitas Sahabat Anak Yatim dan Dhuafa (SAYD), mengundang anak yatim dan duafa untuk berkumpul, bermain bersama, cerita pengalaman, dan menyanyi hingga memberi santunan di Kampung Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016).
Dalam kegiatan ini, disuguhi berbagai aksi kebudayaan betawi, seperti tari topeng betawi dan ondel-ondel. Selain itu, juga di hibur artis cilik seperti Haikal, Vicky Idola Cilik, Fachri, Nabila, dan Haykal Kamil sebagai MC.
“Kami semua disini yang bergerak bukan berbentuk yayasan apalagi lembaga, tapi sekumpulan teman-teman yang pernah bekerja bersama-sama. Saya ajak untuk saling berbagi rejeki kepada yang membutuhkan, seperti anak yatim dan dhuafa. Dan hari ini, kami gelar acara disini dengan mengundang anak yatim dan duafa untuk berkumpul, bermain bersama, cerita pengalaman, dan menyanyi hingga santunan,” kata Ketua Penyelenggara SAYD, Siti Nurjanah kepada Jakartakita.com disela-sela kegiatan acara.
Sementara itu, artis Teh Nuri mengatakan, gerakan SAYD adalah hanya semata untuk kerelaan keridhoan untuk menggembirakan dan membahagiakan anak yatim dan duafa.
“Ini cara kami untuk berbagi kepada kaum yang membutuhkan dengan tulus dan ikhlas,” ujarnya.
Adapun artis Haykal Kamil mengaku hadir di acara SAYD, karena ingin berbagi dan menyenangkan anak yatim dan duafa.
“Menurut saya, sebagai muslim kan sudah dicontohkan oleh Rasul bahwa anak yatim itu adalah ladang amal buat kita semua dan kita sebagai orang yang diberi kelebihan harus bisa dan mau berbagi, karena sebagian harta kita adalah ada hak mereka,” tutur Haykal.
Sahabat Anak Yatim dan Dhuafa (SAYD) Baitunissa adalah suatu komunitas yang bertekad dan berkeinginan yang kuat untuk berbagi dengan anak-anak yatim dan dhuafa.
Objek kunjungan kegiatan SAYD adalah panti-panti asuhan yang minim pengawasan dan bantuan sosial dari dinas pemerintahan terkait, serta minim akan donatur.
Adapun agenda rutin SAYD, disetiap bulan diusahakan mengunjungi panti asuhan yang berbeda. (Edi Triyono)