Ajang Seni Urban ‘Off The Wall’ Jadi Penanda Diresmikannya Yello Hotel
Jakartakita.com – Baru-baru ini, Institut Prancis di Indonesia (IFI), bekerja sama dengan Tauzia Hotel Management, menggelar sepekan pertunjukan seni urban Off The Wall melalui kolaborasi 5 seniman Indonesia: Darbotz, Farhan Siki, Soni Irawan, Stereoflow, Tutu, dan 5 seniman Prancis: Colorz, Fenx, Kongo, Mist dan Tilt.
Kegiatan acara berlangsung sejak tanggal 2-7 November di beberapa tempat, antara lain; Museum Nasional, D’Gallerie, Yello Hotel, Sekolah Internasional Prancis dan IFI Thamrin.
Sebelumnya, kolaborasi seniman graffiti Indonesia dan Prancis telah dimulai pada 2010 melalui ajang Wall Street Arts di Galeri Salihara. Pameran tersebut dikuratori oleh Alia Swastika, kurator Indonesia yang kembali menjadi kurator dalam gelaran Off The Wall ini.
“Jalanan memungkinkan graffiti dan street art untuk eksis sebagai sebuah ruang ekspresi. Wall Street Arts tahun 2010 di Galeri Salihara dan juga Off The Wall tahun ini dapat dikatakan menjadi penanda pergeseran seni grafiti dan street art dari ruang publik berupa jalanan ke ruang yang lebih privat yaitu galeri seni,” jelas Alia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, belum lama ini.
Dengan konsep “Bringing Art to Life”, kompetisi yang berlangsung pada 5 November dengan 35 peserta tersebut, menjadi batu loncatan bagi seniman graffiti muda Indonesia sekaligus mempromosikan street art kepada publik Indonesia secara luas.
Menariknya, ajang ini juga menjadi pertanda dibukanya secara resmi Yello Hotel, dari Tauzia Hotel Management.