Take a fresh look at your lifestyle.

ShopBack Kampanyekan Gaya Hidup Belanja Revolusioner

0 1,104

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : dok Shopback
foto : dok Shopback

Jakartakita.com – ShopBack, platform cashback belanja online menggelar festival belanja super cerdas bertajuk ShopBack Shop Fest: The First Smartest Shopping Festival yang berlangsung sejak tanggal 12 hingga 31 Desember 2016.

Melalui festival ini, ShopBack sebagai official cashback partner Harbolnas 2016 ingin mengedukasi konsumen Indonesia dengan beragam latar belakang untuk dapat menjadi konsumen yang cerdas dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan penghematan yang signifikan melalui cashback tambahan hingga 99% dari ShopBack ketika berbelanja di ratusan e-commerce melalui platform ShopBack.

Ini kali pertama dalam sejarah Harbolnas, konsumen dapat menggabungkan promo-promo Harbolnas dengan tambahan cashback hingga 99%.

Untuk menyukseskan perhelatan bertema revolusi budaya berbelanja baru yang lebih cerdas, lebih hemat dan tidak lagi impulsif, ShopBack berkolaborasi dengan Bank Mandiri, perusahaan label rekaman Sony Music Entertainments Indonesia, Warner Music Indonesia, dan Trinity Optima Production, serta sejumlah figur terkemuka dari dunia fashion dan kecantikan yang akan berperan sebagai advisor sekaligus kurator untuk membantu menginspirasi, mendorong dan memberdayakan konsumen agar dapat berbelanja cermat, hemat dan pada akhirnya menjadi konsumen cerdas.

Related Posts
1 daripada 6,795

Bersama dengan para mitra tersebut, ShopBack menghadirkan tiga perhelatan istimewa – Mandiri Shop Fest, Fashion Shop Fest dan Music Shop Fest.

foto : jakartakita.com/ikung adiwar
foto : jakartakita.com/ikung adiwar

Indra Yonathan, Country Manager, ShopBack Indonesia mengatakan, tak dapat dimungkiri bahwa daya tarik utama industri e-commerce di mata sebagian besar konsumen Indonesia (77,1%) adalah karena gencarnya promosi menarik serta besarnya diskon yang ditawarkan.

“Tentu saja hal tersebut akan memberikan keuntungan lebih bagi konsumen. Namun, jika tidak disikapi dengan bijak dan cerdas, konsumen bisa terjebak ke dalam budaya belanja impulsif yang tentu saja berpotensi untuk mengganggu tercukupinya kebutuhan yang lain,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (09/12/2016).

“Apalagi survei kami menunjukkan bahwa mayoritas pembelanja online adalah kaum muda di kisaran 19 hingga 35 tahun (76%) yang rata-rata masih memiliki banyak kebutuhan di tengah situasi finansial yang masih terbatas. Bahkan, 44% dari konsumen utama tersebut dalam sebuah survei perbankan mengaku mengalami defisit keuangan setiap bulannya akibat tak pandai dalam menentukan skala prioritas, sehingga perilaku berbelanja cerdas dan hemat menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai budaya baru,” tandas Indra.

 

Tinggalkan komen