Take a fresh look at your lifestyle.

Sepanjang 2016, PT Singa Mas Indonesia Catat Kinerja Penjualan Lebih Tinggi Dibanding Tahun Sebelumnya

0 1,157

Tiket Pesawat Murah Airy

foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Di penghujung tahun 2016 ini, PT Singa Mas Indonesia, anak perusahaan Charoen Pokphand, mencatat penjualan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Peningkatan penjualan terjadi pada produk seperti; Fiesta White Tea, Frozen, Serrr, Fruitamax dan Fiesta Black Tea, yang berada pada kisaran 25% sampai 200%.

“Ini merupakan bukti bahwa PT Singa Mas Indonesia yang merupakan anak perusahaan Charoen Pokphand adalah produk buatan Indonesia yang exist di negeri sendiri,” ungkap Santo Kadarusman selaku Public Relations dan Marketing Event Manager PT Singa Mas Indonesia dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Related Posts
1 daripada 6,490

Lebih lanjut dijelaskan, keberhasilan sepanjang tahun 2016 diwarnai dengan berbagai penghargaan yang diterima PT Singa Mas Indonesia, baik penghargaan yang berasal dari lembaga maupun penghargaan dari penggemar setianya.

Mulai dari Top Tech Choice 2016, Best Innovator In White Tea – Asian Silver Needle Tea dan Marketing Award 2016 – The Best In Market Driving untuk Fiesta White Tea serta The Inspiring Tea Award 2016 untuk Fiesta Black Tea dan Penghargaan dalam rangka mendorong pengunaan produk unggulan hasil litbang karya anak bangsa dari Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi.

Secara internal, lanjut Santo, PT Singa Mas Indonesia juga telah berhasil dalam menambah produksi Frozen Mineral Water yang 1500ml, dan membuka kantor cabang di Jakarta serta pemugaran untuk kantor cabang baru di Semarang.

Adapun untuk penjualan produk-produk PT Singa Mas Indonesia, menurut Santo, tersebar merata di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai dengan ke Merauke, khususnya di wilayah Jawa-Bali.

“Untuk Fiesta White Tea, 70% penjualannya ke Modern Channel, 30% ke Tradisional. Sedangan Fiesta Black Tea, Teh Serrr, Fruitamax dan Frozen, 70% ke pasar Tradisional sementara di Modern Channel, hanya 30%,” tandas Santo.

 

Tinggalkan komen